Benteng Cobo (Tjsobbe) terletak di tepi bukit curam di Pulau Tidore, Maluku Utara. Orang-orang Spanyol dan orang-orang Tidore membangun Benteng Cobo pada tahun 1637. Benteng Cobo digunakan untuk mengawasi Istana Sultan Tidore di Soasio dan kapal-kapal yang melalui selat antara Tidore dan Halmahera. Orang-orang Spanyol sempat meninggalkan Benteng Cobo, tetapi mereka kembali pada tahun 1640.
Pada tahun 1664 orang-orang Spanyol meninggalkan semua benteng mereka di Maluku dan menarik diri ke Filipina. Penduduk Ternate menempati tiga benteng Spanyol yang kosong (Cobo, Tahula, dan Rum) di pulau itu dan mengklaimnya sebagai milik mereka. Perusahaan Hindia Timur Belanda menuntut pembongkaran benteng. Setelah negosiasi kedua pihak mencapai kesepakatan pada 1666. Benteng Tahula dan Cobo diserahkan kepada Sultan dan Benteng Rum dibongkar. Sultan menggunakan Benteng Cobo sebagai barak untuk orang Eropa yang menjadi pengawalnya.
Setelah tahun 1700, benteng itu mulai ditinggalkan. Pada tahun 1928, satu-satunya sisa yang terlihat hanyalah gudang mesiu, gerbang, bagian dari bastion yang menghadap laut dan dinding beberapa bangunan. Pada 2007, sebagian besar bukit dan benteng digali untuk pembangunan jalan pantai.
(foto dan video : feri latief)