Situs Pompa Angguk Sangasanga
Situs Pompa Angguk Sangasanga merupakan sebuah struktur yang terbuat dari kayu ulin berdiameter 30 cm. Pompa Angguk merupakan mesin untuk memompa minyak bumi menuju permukaan. Tenaga pendorongnya berupa gas yang berasal dari sumurnya yang kemudian memutar mesin untuk mendapatkan gaya, untuk membuat tangkainya ‘mengangguk’ sehingga keluarlah minyak bumi. Prinsip kerjanya seperti vacuum untuk menyedot minyak bumi yang memiliki kedalaman lebih dari 1 Km. Pada masa tahun 1940-an, Pompa Angguk ini dapat mengeluarkan hingga 560 barrel minyak per hari.
Nama Sangasanga mulai diberitakan di media ekonomi Eropa sejak ditandatanganinya perjanjian antara Belanda dan Kerajaan Kutai Kartanegara pada tanggal 19 Oktober 1850. Pada tahun 1897 wilayah Sangasanga mulai banyak dikenal luas karena kekayaan minyak bumi yang tidak kalah dari wilayah lain di Nusantara. Hal ini tergambarkan dari kedalaman sumur minyak yang bervariasi, mulai dari kedalaman 47 meter hingga mencapai 1.200 meter. Meski sudah dilakukan pengeboran minyak sejak masa pemerintah Kolonial Hindia-Belanda, sumur-sumur minyak yang ada di wilayah ini masih terus berproduksi hingga saat ini.