Betang Karamuan dibangun pada tahun 1925 oleh tokoh yang terkenal di Desa Karamuan yaitu bernama Geogon dan Jaga Leket. Pada awalnya betang Karamuan dibangun dengan 3 ruangan yang ditempati oleh Geogon, Lehe dan Wari. Setelah 2 tahun kemudian bangunan betang ditambah dan dihuni oleh Dombo. Tahap pembuatan betang dimulai pada bagian tengah sesuai dengan kesepakatan mereka, barang siapa yang ingin tinggal di rumah betang itu, harus menambah ruang pada rumah betang dengan sambungan dari hulu ke hilir bangunan. Penambahan ruang mulai dilakukan pada tahun 1950 hingga saat ini bilik pada betang Keramuan berjumlah 8 ruangan.
Menurut hasil wawancara dengan bapak Syaharan bahwa pada masa penjajahan Belanda bilik pada betang Karamuan pernah dibongkar karena dicurigai sebagai wilayah administratif Teluk Melawai. Tidak diketahui bilik berapa yang dibongkar dan dibangun kembali.
Selain itu, bangunan betang pernah ditinggalkan oleh pemilik karena kondisi betang yang rusak. Sampai saat ini Betang Karamuan telah beberapa kali direhab oleh Pemerintah Daerah Barito Utara, yaitu :
a) Pada tahun 2009 bangunan betang mulai di rehab yaitu ada bilik 6,7, dan 8 dengan merehab semua komponen bangunan kecuali tiang kolom (tiang utama) diganti
b) Selanjutnya pada tahun 2012 dilakukan rehab pada bilik 4 dan 5 dengan merehab semua komponen bangunan kecuali tiang kolom (tiang utama) diganti
c) Pada tahun 2016 pada bilik 1,2 dan 3 hanya mengganti reng, kasau dan sirap.