Kebangkitan Nasional
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2018, yang dilaksanakan pada Senin 21 Mei 2018 di halaman kantor Balai Pelestarian Cagar Kalimantan Timur.
Sekilas Kisah Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan kembali tentang sejarah panjang terbentuknya organisasi di Indonesia yang terinspirasi dari Gerakan Boedi Oetomo.
Anggota Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura. Namun sejak tahun 1915 Gerakan Boedi Oetomo mulai bergerak di bidang politik, dikenal juga dengan gerakan nasionalisme Boedi Oetomo yang berciri politik disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I. Pendirian Boedi Oetomo oleh Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo merupakan awal dari proses bangkitnya rasa nasionalisme. Bermula dari embrio yang bersifat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai berkembang dan terwujud dalam pembentukan berbagai organisasi setelah Boedi Oetomo. Tercatat ada beberapa organisasi dan partai politik lahir setelah kemunculan Boedi Oetomo. Boedi Oetomo seakan menjadi pemicu kesadaran para tokoh pergerakan nasional untuk mulai berjuang dengan cara berorganisasi.
Proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia itu semakin memperlihatkan bentuk nasionalisme yang nyata dalam wujud Perhimpunan Indonesia (PI) dan partai-partai politk yang menyusulnya, di antaranya Parindra. Presiden pertama RI Soekarno dalam setiap pidatonya pada peringatan hari Kebangkitan Nasional selalu menegaskan bahwa Boedi Oetomo merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan berorganisasi. Saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1952, Presiden Soekarno mengatakan, berdirinya Boedi Oetomo menjadi satu penanda bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan.