Peninjauan Temuan Gerabah di Liang Wakar Nunuq dan Liang Nyuaring Desa Karangan, Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur
Peninjauan Temuan Gerabah di Liang Wakar Nunuq dan Liang Nyuaring Desa Karangan, Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur oleh Drs Budhy Sancoyo, M.A, Drs. Budi Istiawan, Tisna Arief Ma’rifat, S.S dan Rubianta dari tanggal 8 s.d. 10 Januari 2019.
Sebelum peninjauan tim melakukan koordinasi dengan Bapak Dr. H. Nurullah, M.Pd selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur terkait dengan informasi temuan fragmen gerabah di Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur.Informasi temuan fragmen gerabaha berada pada gugusan karst yang oleh masyarakat disebut dengan Ara Raya. Ara Raya merupakan penamaan masyarakat Basab yang berarti lokasi yang ditumbuhi pohon beringin. Gua atau liang ditemukannya fragmen gerabah dinamakan gua Warag Nunuq atau liang Warag Nunuq. Lokasi gua berada di KM 17. Identifikasi temuan di liang Warag Nunuq adalah wadah penguburan (lungun) yang terbuat dari kayu dengan sistem penguburan sekunder. Saat ini kondisi wadah kubur kayu (lungun) tersisa tiang penyangga dan satu buah sisi papan lungun yang sudah aus dan rapuh. Lungun terbuat dari kayu marwali, sejenis kayu beraroma wangi yang biasa digunakan oleh suku dayak Basab untuk meletakkan jenazah orang yang meninggal.
Melakukan identifikasi temuan lungun di liang Nyuaring. Lokasi berada di areal usaha PT. Duta Samba KM 30. Secara administratif berada di Desa Karangan Ilir Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur tepatnya berada pada koordinat UTM Zona 50 N, 0564205 mT dan 0142769 mU dengan ketinggian 41 meter di atas permukaan laut. Liang ini diartikan sebagai temnpat yang mempunyai dengungan suara terus menerus. Identifikasi temuan berupa lungun berjumlah 5 buah. 2 buah berbentuk perahu dan 3 buah berbentuk persegi empat. Lungun diletakkan diatas tiang penyangga. Beberapa bagian lungun yang dapat diidentifikasi adalah dokon, nyiri, lengen dan lungun. Lungun secara arsitektur dibagi kedalam tiga bagian yaitu bagian tiang penyangga wadah kubur (nyiri), wadah tempat meletakkan si mati (lungun), dan tutup wadah ( lengen). Lima temuan tidak dalam kondisi utuh. Hanya satu lungun yang utuh.