Survei di Pulau Sirang pada awal tahun 2017 memperoleh hasil yang sangat menjanjikan, berupa alat batu yang memiliki ciri teknologi
paleolitik. Beberapa alat batu yang berhasil diidentifikasi berupa kapak perimbas, kapak penetak, serpih berpunggung tinggi, perkutor,
dan serpihan limbah hasil pangkasan. Penelitian arkeologi di Pulau Sirang dan sekitarnya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (1) aspek lokasi situs yang merupakan situs terbuka (open site) yang dapat menghasilkann informasi mekanisme budaya khususnya adaptasi dengan lingkungan hutan hujan tropis; (2) aspek linier dengan kronologi budaya paleolitik yang akan memberikan informasi tentang perkerangkaan prasejarah di Kalimantan; dan (3) aspek teknis terkait dengan perubahan muka air waduk
yang berpotensi mengubur kembali lokasi situs. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk data arkeologi di Pulau Sirang? Serta, bagaimana sebaran dan kronologi situs Situs Pulau Sirang: Data Baru Jejak Paleolitik di Kalimantan berdasarkan data yang ditemukan? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya paleolitik di aliran Sungai Riam Kanan. Kategori pembagian artefak batu yang disusun oleh beberapa ahli digunakan sebagai dasar pertimbangan klasifikasi temuan dari Pulau Sirang.
Inizan dkk. (1999: 32-38) membuat kategori jenis artefak batu berdasarkan hasil yang diperoleh dari proses pemangkasan (knapping).
Kategori tersebut terdiri atas flakes (serpih dengan karakteristik tertentu yang tanpa keraguan dapatdimasukkan dalam skema chaîne opératoire), waste products (serpih yang tidak memiliki karakteristik khusus dan tidak dapat dimasukkan dalam skema chaîne opératoire), debris (pecahan dengan bentuk tidak beraturan yang sulit\ diidentifikasi), dan knapping accidents (pecahan hasil pemangkasan yang memiliki morfologi spesifik). Andrefsky (1998: 75) membuat kategori artefak batu berdasarkan karakteristik morfologi yang dimiliki. Kategori tersebut secara garis besar dibagi dua kelompok utama, yaitu alat (tools) dan bukan alat (debitage).
Sumber: Balai Arkeologi Kalimanta Selatan, Situs Pulau Sirang; Data Baru Jejak Paleolitik di Kalimatan. Penulis:
Nia Marniati Etie Fajari, Jatmiko, Imam Hindarto, Eko Herwanto, Yuka Nurtanti Cahyaningtyas, dan Ulce Oktrivia*