Pelestarian Rumah Banjar

0
1921

Rumah Tradisional Banjar  Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku berusia lebih dari 50 tahun, merupakan representasi arsitektur tertua dari seluruh tipe rumah tradisional di Kalimantan Selatan. Setelah hancurnya Istana Martapura, arsitektur tradisional yang masih bertahan hingga kini salah satunya adalah Rumah Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku.

Rumah Tradisional Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku saat ini statusnya sebagai Cagar Budaya yang sudah ditetapkan oleh Menteri Kebudayaan dan pariwisata pada tahun 2008. Mengingat nilai penting yang terkandung di dalamnya, pada tahun 2015 – 2017 BPCB Kalimantan Timur melakukan Monev keterawatan Bangunan untuk memonitoring kondisi bangunan dan melaksanakan konservasi skala kecil untuk mengurangi tingkat kerusakan pada bangunan, khususnya bagian atap bangunan. .

Kerusakan / deteriorasi kayu oleh berbagai jenis agensia pelapuk dan faktor lainnya dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit baik dari segi ekonomi maupun terhadap keberadaan aset cagar budaya berbahan kayu. Oleh karena itu pengenalan dan  pemahaman terhadap berbagai jenis kerusakan dan pelapukan kayu, beserta proses dan faktor penyebabnya sangat diperlukan agar dalam pelestarian cagar budaya berbahan  kayu dapat dilakukan secara optimal. Cara pengendalian pelapukan yang terbaik pada kayu adalah dengan pencegahan, yaitu dengan mengontrol faktor yang menjadi sumber penyebab terjadinya kerusakan dan pelapukan kayu.

Luasan  konservasi yang dilaksanakan pada Rumah Tradisional Banjar Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku adalah sebagai berikut :

  1. Luasan perbaikan atap Rumah Tradisional Bubungan Tinggi yang dikerjakan adalah sebesar ± 220,04 m’ .
  2. Luasan perbaikan atap Rumah Tradisional Gajah Baliku yang dikerjakan      adalah sebesar ± 101,4 m’ .
  • Rekomendasi
  1. Konservasi selanjutnya yang sebaiknya dilakukan adalah melakukan konservasi pada dinding dan bagian tiang bangunan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang semakin luas. Selain itu perlu dilakukan kajian terhadap kemiringan bangunan, yang saat ini kondisinya sudah memperlihatkan beberapa bagian bangunan miring karena pondasi yang turun.
  2. Pengerjaan perbaikan selanjutnya agar  dilakukan dalam waktu yang cukup, agar hasil pekerjaan dapat selalu terjaga kualitasnya dan sesuai dengan standar pemugaran pada cagar budaya.
  3. Agar dapat dilengkapi tabung pemadam kebakaran.

Konservasi Rumah Tradisional Banjar  Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan upaya menjaga kelestarian Cagar Budaya di Kalimantan Selatan. Perlu dukungan masyarakat dan pemerintah terkait dalam mempertahankan Bangunan Cagar Budaya di masa datang.

Salam Budaya