Panitia Pelaksana Kegiatan Muhibah Jalur Rempah Tahun 2021 melaksanakan Koordinasi Pemantapan Muhibah Jalur Rempah Tahun 2021 Di Kota Banjarmasin. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Drs. H. M. Yusuf Effendi, M.AP dan Safrizal ZA sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa Jalur Rempah mencakup berbagai lintasan dari timur Asia hingga barat Eropa terhubung dengan Benua Amerika, Afrika dan Australia. Suatu lintasan peradaban bermacam bentuk, garis lurus, lingkaran, silang, bahkan berbentuk jejaring.
Di Indonesia, wujud rute perniagaan rempah mencakup banyak hal. Tidak hanya berdiri di satu titik penghasil rempah, namun juga mencakup berbagai titik yang bisa dijumpai di Indonesia dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan.
Program Jalur Rempah melihat kembali lintasan rute perdagangan rempah dari satu titik ke titik lainnya, menghidupkan kembali beragam kisahnya, menghubungkan kembali berbagai jejaknya. Menghidupkan kembali narasi sejarah yang umumnya tidak memperlihatkan peran orang Indonesia dalam pembentukan Jalur Rempah.
Program ini bertekad keras mencatat peran mereka yang berada di titik-titik perdagangan rempah, menghubungkan serangkaian benang merah yang belum terdokumentasikan dan tampak samar-samar dalam narasi sejarah.
Melihat peran aktif masyarakat Nusantara dalam pembentukkan peradaban ini. Baik sebagai produsen rempah yang menggerakkan perdagangan lintas batas, maupun sebagai masyarakat yang terbuka bagi banyak bangsa (pendatang) yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
Harapan dengan adanya kegiatan tersebut, bisa turut mendorong perekonomian demi kesejahteraan masyarakat.
Saat ini Indonesia mengusulkan Jalur Rempah ke UNESCO sebagai world heritage atau warisan dunia. Diharapkan, keputusan UNESCO sudah keluar pada 2024 atau 2025.