MAKAM DAENG MANGKONA

0
5033

Lamohang Daeng Mangkona , Nama tersebut pasti sudah tidak asing lagi di telinga urang urang etam di Samarinda. Bagi para penduduk luar Samarinda pasti bertanya – tanya Siapakah beliau ? Ya. Lamohang Daeng Mangkona adalah Seorang tokoh penting dalam cikal bakal pendirian Kota Samarinda provinsi Kalimantan Timur.

Cerita ini berawal di tahun 1668 ketika  Lamohang Daeng Mangkona dan sekelompok penduduk dari suku Bugis Wajo merantau hijrah dari Daerah asal mereka dikarenakan Mereka  tidak mau patuh dan tunduk kepada Perjanjian Bongaja yang dimana sedang terjadi peperangan di Daerah asal mereka.

????????????????????????????????????

Daeng Mangkona dan rombongan penduduk pun memilih Pulau Kalimantan tepatnya di Kota Samarinda yang dulunya bernama Samarenda ini. Mereka bertemu dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan meminta izin untuk tinggal sementara.Kemudian diizinkan dengan syarat mereka harus membantu pasukan Kutai Kartanegara Ing Martadipura untuk melawan penjajahan pada masa itu.

Hingga berhasil dan sejak saat itulah Daeng Mangkona beserta rombongan pendatang tersebut mengembangkan daerah  Tanah Rendah yang sekarang bernama samarinda dan menjadi pusat perdagangan dan juga sebagai pelabuhan singgah. maka dari itu di hadiahkan wilayah tepi Samarinda Seberang sebagai tempat bermukim para pendatang dari suku Bugis Wajo sebagai rasa terima kasih telah banyak membantu Kerasaan Kutai Kartanegara Ing martadipura.

fotoyovanda5

Hingga sampai akhir hayatnya La mohang Daeng Mangkona berserta rombongannya pun wafat dan di makamkan di Samarinda Seberang.

Biasanya tiap tahun ramai dikunjungi oleh para peziarah baik itu sedekar memanjatkan doa maupun hanya berjalan jalan melihat makam. Di makam tersebutpun tersedia tepat parkir yang luas, toilet, dan Gazebo untuk beristirahat yang telah di renovasi oleh Pemerintah Kota Samarinda. Hanya saja kurangnya pengelolaan dan SDM membuat lokasi makam ini sedikit berdebu dan kurang begitu bersih

 

 

Jika Boleh saran, sebaiknya kotak Sumbangan diletakkan di tempat yang strategis seperti didepan pintu masuk atau bisa juga dengan di berlakukan aturan membayar tarif masuk untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke makam tersebut untuk agar dana yang masuk dapat digunakan sebagai perbaikan sarana prasarana, honor penjaga Makam, juga untuk iuran kebersihan.