Kota Bangun merupakan salah satu permukiman tertua di Kabupaten Kutai Kartanegara. Selain itu juga ada daerah Kutai (Kutai Lama), nama kedua daerah ini sudah ada disebut di dalam Hikayat Banjar yang bagian terakhirnya ditulis pada tahun 1663. Kota Bangun merupakan asal daerah Raden Aria Dikara ayah Gusti Barap, istri Panembahan di Darat (Mangkubumi dari Sultan Inayatullah). Adapun tinggalan yang masih ada hingga saat ini antara lain:
Kompleks Makam Kuno Sribangun berada di Jalan M. Sidik, Kelurahan Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pada kompleks makam ini terdapat beberapa makam dengan nisan yang mencirikan gaya khas nisan Kalimantan bagian timur, yaitu berbentuk gada dan pipih yang terbuat dari bahan kayu ulin. Terdapat 5 (lima) buah nisan yang saat ini jiratnya sudah tidak ada. Nisan 1 berbentuk gada dengan diameter berukuran 22 cm dan tinggi 102 cm. Nisan 2 berbentuk pipih dengan ukuran lebar 32, tinggi 127 cm, dan tebal 5,5 cm. Nisan 3 berbentuk gada dengan diameter berukuran 17 cm dan tinggi 130 cm. Nisan 4 berbentuk gada dengan diameter berukuran 17 cm dan tinggi 148 cm. Nisan 5 berbentuk pipih dengan ukuran lebar 5 cm, tinggi 105 cm, dan tebal 5,5 cm. Pada setiap nisan terdapat inskripsi aksara Arab, namun beberapa sudah dalam kondisi aus sehingga sulit untuk diterjemahkan. Kondisi makam saat ini rusak seperti pecah/patah, retak, serta ditumbuhi lumut dan lichen. Pada sebuah nisan terdapat angka tahun 1313 H atau telah berusia 128 tahun.