Dua Abad Mempertahankan Rumah Banjar

0
691

Di Kalimantan Selatan, rumah adat Banjar semakin berkurang akibat tergerus zaman. Namun ada salah satu yang masih bertahan yang berada di Teluk Selong Ulu. Adalah rumah milik almarhum Hj Komariah. Rumah tersebut berukuran besar dengan atap tinggi menjulang. Bangunan bagian depan berukuran lebih kecil bergaya gajah Baliku sedangkan bagian belakang berukuran lebih besar dan tinggi berasitektur bubungan tinggi. Gajah baliku dan bubungan tinggi merupakkan dua dari beberapa macam rumah adat khas masysarakat Banjar. Sebagaimana rumah adat yang lain yang memiliki nilai fiosofi, rumah inipun tak lepas dari hal tersebut. Di rumah itu masih terlihat jelas pembagian ruang untuk tamu laki-laki dan perempuan. Di bagian belakang terlihat dapur dan ruang pingit buat pengantin. Seluruh bagian rumah terbuat dari kayu ulin. Bagaimana rumah tersebut masih bertahan hingga sekarang tak lepas dari tekad keluarga besar Hj. Komariah. Mereka memegang amanah agar rumah yang dibangun tahun 1811 itu dijaga untuk anak cucu. Kini rumah tersebut dijaga oleh Fauziah yang merupakan cucu dari Hj Komariah. Menurut Fauziah, menjaga rumah berusia ratusan tahun itu tidak mudah. Sejumlah upaya mempertahankan rumah dilakukan termasuk mengajukan permohonan perbaikan rumah. Tahun 1990-an, pemerintah menetapkan rumah tersebut menjadi Cagar Budaya.

 

img-130131140-0042 img-130131140-0043 img-130131140-0044