DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN MELAKUKAN KEGIATAN DELINIASI SANGKULIRANG – MANGKALIHAT

0
800

Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui UPT BPCB wilayah kerja Kalimantan mengadakan Kegiatan Deliniasi Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat pada tanggal 3 – 25 Agustus 2015. Deliniasi merupakan salah satu upaya perlindungan terdapat kawasan cagar budaya, deliniasi pada prinsipnya menentukan batas-batas keruangan yang diperuntukan untuk perlindungan dan pelestarian pada cagar budaya itu sendiri, serta memberi manfaat bagi masyarakat dari keberadaan cagar budaya.

Kegiatan deliniasi diawali dengan pembekalan yang dilaksanakan di Hotel Grand Kartika Samarinda pada tanggal 3 – 5 Agustus 2015. Kegiatan ini dibuka oleh Dirjen Kebudayaan yang diwakili Bapak Dr. Hari Widianto (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman). Kegiatan ini melibatkan 12 UPT BPCB se Indonesia, Balai Arkeologi Banjarmasin, Balai Konservasi Borobudur, BPSMP Sangiran, National Geografi, dan Universitas Mulawarman. Kegiatan pembekalan deliniasi diisi oleh beberapa pemateri dari berbagai disiplin ilmu yang menjadi narasumber. Para narasumber tersebut antara lain Bapak Dr. Hari Widianto (Direktur PCBM), Bapak Drs. Andi Muhammad Said (Kepala BPCB Makassar), Bapak Junus Arbi, MA (Direktorat INDB), Bapak Drs. Gatot Gutama, MA (Tim Ahli Cagar Budaya Jakarta), dan Drs. Surya Helmi (Ketua Tim Ahli CBN). Masing-masing narasumber memberikan pengarahan dan pengetahuan awal guna memberikan keseragaman pemahaman kepada seluruh peserta serta pengenalan tentang Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat.

Tahap selanjutnya dari kegiatan ini yaitu pengumpulan data yang dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau pada tanggal 6 – 19 Agustus 2015. Para peserta kegiatan dibagi dalam 7 Tim yaitu Tim Tewet, Tim Marang 1, Tim Marang 2, Tim Batu Raya 1, Tim Batu raya 2, Tim Merabu dan Tim Dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan berupa pengumpulan data potensi sumber daya alam dan budaya, pemetaan situs dan kawasan serta pendokumentasian. Data yang dikumpulkan nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan/penarikan batas keruangan atau deliniasi. Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan beberapa instansi daerah seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Kalimantan Timur, Masyarakat Bengalon, Masyarakat Merabu dan Eiger Adventure.

Tahap akhir dari kegiatan deliniasi yaitu analisis hasil kegiatan yang diadakan di Hotel Grand Victory Samarinda pada tanggal 20 – 25 Agustus 2015. Dengan menghadirkan para tim ahli yaitu Bapak Suyud Winarno, Adi Agus Oktaviana (Pusat Arkeologi Nasional) Dr. Pindi Setiawan (Dosen ITB), Yadi Mulyadi S.S,M.A (Dosen Unhas), Dr. Putu Rudy Setiawan (Dosen ITS). Dalam kegiatan ini para peserta melakukan perbaikan hasil pengumpulan data yang kemudian akan dipersentasikan didepan tim ahli. Hasil dari persentasi masing-masing tim akan dikompilasi lagi oleh tim ahli. Terlaksananya kegiatan ini tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak sehingga pelaksanaan kegiatan deliniasi sangkulirang mangkalihat dapat berjalan dengan lancar.