Senin, 26 Oktober 2020 Tim Jalur Rempah BPCB Kaltim yang terdiri dari Drs. Budi Istiawan, Tisna Arif Marifat, Eva Rusdiana dan Nuriyani menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun terkait “Penyusunan Rencana Aksi Program Jalur Rempah di Daerah Simpul Banjarmasin dan Amuntai Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020”. Kegiatan diskusi berjalan selama 3 (tiga) jam yang dihadiri peserta BPNB Kalimantan Barat, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjarmasin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banjar, Prodi Sejarah Universitas Lambung Mangkurat, Kantor Balai Bahasa Kalimantan Selatan, UPTD. Taman Budaya Kalimantan Selatan, Penggiat Budaya, Museum Lambung Mangkurat, Ikatan Ahli Arkeologi KOMDA Kalimantan Selatan, MGMP Sejarah Kalimantan Selatan, TACB Kota Banjarmasin, TACB Kabupaten Banjra.
Narasumber kegiatan adalah Dr. Muslimin A.R Effendy, M.Hum (Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur). Ir. Ananto Kusuma M.Sc. Ph.D (CEO Komite Jalur Rempah Direktorat Jenderal Kebudayaan) dan Dr. Endang Susilowati, M.A (Guru Besar Universitas Diponegoro). Kegiatan Tersebut di pandu oleh Drs. Budi Istiawan.
Program Jalur Rempah adalah program nasional jangka panjang yang dimulai dari tahun 2020 hingga tahun 2024, atau bahkan lebih, sampai mendapat pengakuan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Sebagai program nasional, Jalur Rempah melibatkan semua pemangku kepentingan, baik horizontal (antar pemangku kepentingan terkait di Pusat), maupun vertikal (antara pemangku kepentingan terkait di tingkat Pusat dengan di tingkat Daerah). Bahkan, Program Jalur Rempah juga melibatkan kerjasama antara Indonesia dengan negara lain dan kelembagaan internasional.