Secara administrasi lokasi dari penemuan tempayang tersebut berada pada Kelurahan Lambing, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Latar Sejarah:Berasal dari Cina abad 19 m. Benda tersebut merupakan warisan dari keluarga bapak Petrus Nuh.
Fungsi:wadah
Deskripsi: Morfologi tempayan berbentuk bulat terdiri dari badan dan tutup. Ragam hias yang melekat adalah geometris berupa garis melingkar, sulur-suluran dan tumpal. Ukuran benda mencapai tinggi 10,5 cm, tebal 2,3 cm dan diameter 25,5 cm berbahan tembaga berwarna coklat kehitaman.