Kompleks Makam Kuta Tanah berada di Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Makam terdiri dari bagian jirat dan nisan, terbuat dari perpaduan marmer dan kayu ulin. Bagian nisan dan jirat terbuat dari marmer, sedangkan pinggiran jirat terbuat dari kayu ulin. Makam ini memiliki jirat dengan ukuran panjang 240 cm, lebar 92 cm, dan tinggi 77 cm, sedangkan nisan memiliki ukuran tinggi 52 cm. Kondisi makam sudah mengalami pelapukan di beberapa bagian. Selain itu, ada bagian jirat marmer yang sudah hilang karena pernah dicuri. Pemasangan jirat pada makam menggunakan sistem kait dan menggunakan pasak kayu. Nisan berbentuk silinder dan menyerupai bentuk gada atau sering disebut dengan istilah pasogi ompat (bahasa lokal). Terdapat ragam hias flora berupa sulur di sekeliling batu nisan bagian atas. Pada bagian jirat, terdapat ukiran bunga di keempat sudutnya. Selain itu pada jirat dari marmer, terdapat lambang mahkota Belanda dan huruf Arab di bawah lambang tersebut. Lambang mahkota ini sebagai penanda bahwa Pangeran Paku Sukma Negara (Sultan XII) pernah bekerjasama dengan Belanda, sedangkan inskripsi berhuruf Arab berada di sisi utara dan selatan yang mempunyai arti:
“Hijrah nabi tahun 1332 kepada 29 hari bulan Rajab hari Jumat pukul 8 masa itulah wafat almarhum Sri Paduka Pangeran Ratu Sukma Negara ibin almarhum Pangeran Ratu Imanuddin Kotawaringin” (Utara)
“dan beriman kepada empat hari bulan Juli tahun 1913 seribu Sembilan ratus
tiga belas” (Selatan)
