Makam Tengku Abdul jalil

0
833

Makam Tengku Abdul jalil berjarak ± 500 m dari rumahnya dapat ditempuh  dengan  berjalan  kaki  atau  menggunakan  roda  dua  kearah Kantor Desa Padan. Makam Tengku Abdul Jalil masih berada dalam wilayah  administrasi  yang  sama. Kondisi lingkungan Makam Tengku Abdul Jalil berupa jalan beton yang melewati kantor Desa Padang Kepulauan Karimata, untuk menuju makam   yang  didominasi  oleh  tanaman  paku,  rumput  alang-alang (imperata cylindria), rumput teki (cyoerus rotundus), rumput gajah (pennisetum purpureun) dan tamanan pandan pasir/ pandan laut (Pandanus odorifer) serta dijumpai tanaman merambat berupa daun sirih (piper  betle)  saat  akan  memasuki  area  Makam  Tengku  Abdul  Jalil. Potensi ancaman Makam Tengku Abdul Jalil adalah makam terbuat dari yang terbuat dari kayu, akan lapuk apabila terkena perubahan suhu, potensi dimakan oleh rayap, dan taman rambat disekitar makam dapat merusak  makam  tersebut,  dan  tamanan  berupa  rumput  liar,  dapat merusak makam dikarenakan adanya rumput liar yang tumbuh disekitar makam, yang menyebabkan makam yang terbuat dari kayu akan cepat lapuk apabila tidak dirawat seacara rutin.

Makam  ini  berada diareal  kuburan  keluarga,  beberapa kuburan  dengan nisan-nisan lama yang terbuat dari batu ataupun kayu nampak disekitar makam. Menurut informasi dari masyarakat makam ini dulunya menggunakan jirat yang terbuat dari batu, namun pada tahun 2014 oleh Dinas kebudayaan, pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kini bernama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) dilakukan penataan lingkungan dan mengganti nisan dengan bahan kayu termasuk melakukan pelindungan dengan membuat atap pelindung dan tanah disekitar nisan ditata dan diratakan menggunakan bahan keramik. Hingga kini, makam tersebut masih sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar ataupun orang yang berasal dari luar pulau.

Sumber: Laporan KAJIANPELINDUNGANOBJEKYANGDIDUGACAGARBUDAYADIKECAMATANKEPULAUANKARIMATAKABUPATENKAYONGUTARA. Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur. 2019.