Rumah tradisional ini merupakan rumah yang dibangun oleh keluarga Bapak Mahin. Didirikan oleh seorang tukang bernama Tukas Timbas dari Kahayan pada tahun 1912. Rumah ini sekarang dihuni oleh generasi ke empat dari keturunan Bapak Mahin. Jika dilihat dari bentuk dan arsitekturnya yang banyak memiliki hiasahan, serta hiasan tersebut tidak ditemui lagi di Kampung Mangku Baru, diperkirakan rumah ini dihuni oleh orang yang terpandang dan disegani di kampung.
Rumah ini terletak tidak jauh dari ditemukannya tiang Sandung Bawi Kuwu, yaitu di Jalan Metar Duha, Kelurahan Mangku Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Bangunan ini merupakan rumah panggung dengan atap berbentuk perisai. Tiang, dinding dan atap bangunan hampir secara keseluruhan terbuat dari kayu ulin. Bangunan terbagi atas tiga ruangan, yaitu ruang bagian depan atau beranda, ruang bagian tengah dan ruang belakang. Pada ruang bagian depan terdapat pagar dengan motif bunga mawar, sedangkan bagian tengah ruangan dindingnya polos, tidak terdapat hiasan. Untuk menuju ruang belakang diantara ruang tengah dengan ruang belakang terdapat pintu masuk yang pada bagian ventilasinya terdapat ukiran pohon kehidupan (batang garing) dengan teknik hias distilir. Ruang belakang dipergunakan sebagai tempat untuk tidur atau beristirahat dan tempat dapur.
