Rumah betang ini dibangun tahun 1870 oleh Bapak Jalla, Kepala Desa Buntoi pada waktu itu. Rumah tersebut merupakan salah satu dari beberapa rumah betang yang terdapat di Kalimantan Tengah. Rumah ini dapat dijangkau dari Jembatang Pulang Pisau dengan perjalanan selama sekitar 21 menit (dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam). Setelah sampai di Puskesmas Pembantu Desa Buntoi, kita memasuki jalan setapak y selama 6 menit menuju ke rumah betang. Aksesibilitas lain dapat ditempuh melalui pelabuhan feri Mintin, Pulang Pisau dan terdapat pelabuhan yang diperuntukkan bagi tamu yang datang melalui Sungai Kahayan.
Rumah betang ini sudah dikenal secara nasional dan internasional ini dibuktikan dengan kunjungan dari wisatawan mancanegara seperti Rumania, Jepang, Taiwan, Jerman dan Swiss.
Berbahan kayu ulin dengan denah persegi dan memiliki teras serta satu tangga yang berfunsi sebagai akses atau pintu utama masuk ke rumah tersebut.
Bahkan banyak penelitian yang mengikutsertakan rumah betang ini. Menurut informasi dari pemilik rumah, betang di Desa Buntoi telah di rehabilitasi sebanyak dua kali sehingga kondisinya tetap baik. saat ini masih ditemukan belanga-belanga, serta gong yang biasanya digunakan dalam acara adat Suku Dayak seperti Tiwah, Badewa dan lain-lain.