Situs Gua Tebo
Gua Tebo Atas berada di Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur. Ceruk Tebo Atas berada pada barisan gugusan bukit karst Batu Gergaji. Arti dari nama Tebo sendiri adalah lubang air, dan memang daerah tersebut merupakan tempat munculnya sungai marang yang sebelumnya masuk ke dalam perbukitan karst dan keluar di daerah Tebo tersebut. Perbukitan karst yang menjadi induk dari Ceruk Tebo Atas adalah Batu Gergaji, nama gergaji diambil karena bentang bukit batu tersebut jika dilihat dari kejauhan menyerupai gigi-gigi gergaji yang memanjang dan menjulang.
Lokasi Ceruk Tebo berada pada lokasi 1° 06ʹ 58,8˝ LU, 117° 18ʹ 54,3˝ 117 BT, Orientasi mulut Ceruk Tebo atas adalah mengarah ke timur laut dengan ketinggian 120 meter dari permukaan air laut. Ceruk Tebo Atas berada pada punggungan bukit. Batas Geografis geografis dari Ceruk Tebo Atas pada bagian utara, timur, selatan, dan barat berupa perbukitan karst. Untuk menuju lokasi Ceruk Tebo Atas dari Kota Samarinda dapat ditempuh dengan menggunakan jalan darat sampai dengan Desa Hambur Batu kurang lebih 8 jam perjalanan. Setelah sampai Desa Hambur Batu dilanjutkan dengan menggunakan prahu kecil atau masyarakat sering menyebutnya katinting.
Perjalanan dengan menggunakan katinting ditempuh dalam waktu 6 jam sampai dengan muara Sungai Marang. Setelah sampai Muara Sungai Marang, perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan katinting namun perjalanan menggunakan katinting hanya dapat dilakukan pada musim penghujan karena pada musim penghujan air yang mengalir penuh dan dapat ditempuh dalam waktu 3 jam sampai di hulu Sungai Marang, Namun apabila air sungai surut maka perjalanan dilakukan dengan jalan kaki melalui hutan dengan lama perjalanan kurang lebih 7-8 jam perjalanan sampai di hulu Sungai Marang. Kemudian dari hulu sungai dilanjutkan jalan kaki selama kurang lebih 15 menit dan sampai di Ceruk Tebo Atas.
Ceruk Tebo Atas merupakan ceruk yang berada diantara gugusan batu gamping karst yang dibatasi dengan batas alam berupa perbukitan karst, berada pada ketinggian 120 m dari permukaan laut Ceruk Tebo Atas terdiri dari 4 lantai. Dengan dimensi ceruk ; panjang 58,884 m, untuk lebar lantai 1 24, 248 m, lebar lantai 2: 20,27 m, lantai 3 : 61,127 m. sementara tinggi Ceruk Tebo Atas lantai 1 : 13,59 m. Pintu ceruk terdapat di tingkat pertama dengan arah hadap gua menghadap ke arah timur laut. Ceruk Tebo Atas memiliki ukuran panjang dari mulut ceruk hingga ujung lantai 3 adalah 58,884 meter, Lebar lantai I yaitu 24,248 meter, lantai II 20,27 meter, lantai III dan IV 61,127 meter Ceruk Tebo Atas memiliki 4 pembagian ruang yang dibedakan berdasarkan perbedaan ketinggian lantai.
Temuan arkeologis yang ada di Ceruk Tebo atas yaitu adanya cap-cap tangan yang berada di tiga lokasi di dalam goa pada lantai ke 3. Keseluruhan cap tangan yang ada berjumlah 18 buah cap tangan. 18 buah cap tangan tersebut tersebar pada 3 titik baik di ceruk maupun pada dinding pembentuk ruang ceruk. Secara umum kondisi kelestarian cap tangan yang dijumpai di Ceruk Tebo Atas ini bervariasi. Mulai dari kondisi aus (tinggal bercak hematit), terkelupas, dan berubah warna menjadi kehitaman, hingga kondisi yang masih jelas dan dapat diidentifikasi kelima jari serta jenis tangannya Selain kondisi temuan cap tangan tersebut, secara model dan pola pembuatannya temuan cap tangan di Ceruk Tebo Atas menggunakan teknik semprot
Ruang pertama
Ruang atau relung tempat terdapat kelompok cap tangan yang pertama terdapat pada lantai tiga dan berada pada ujung lorong sebelah utara. Pada ruang pertama terdapat 14 gambar cap tangan dengan kondisi yang bervariasi. Secara umum cap-cap tangan berada pada dinding bagian atas dan atap dari relung ceruk. Terdapat juga cap tangan yang saling berhadapan diantara dinding relung ceruk, dan juga terdapat cap yang an yang berada pada lorong jendela ceruk. Cap-cap tangan tersebut ada yang berdiri sendiri namun juga ada yang bersinggungan atau berhimpitan, hal itu terlikat dari ukuran cap tangan yang seperti bertumpukan.
Ruang Kedua
Letak kelompok cap tangan yang kedua berada pada lantai tiga ceruk dan berjarak kurang lebih 10 meter dari lokasi kelompok cap tangan yang pertama. Kelompok cap tangan yang kedua berjumlah satu buah dan berada pada bagian
panel dinding pada sisi bawah. Dapat terlihat jelas cap tangan tersebut dan menunjukkan cap tangan kanan orang dewasa. Cap tangan tersebut polos tanpa ada tambahan lukisan ataupun modifikasi yang lain. Kondisi kelestarian cukup jelas meski mulai mengalami pengkaburan dan berpotensi terkena lelehan kapur.
Ruang Ketiga
Lokasi cap tangan yang ketiga berada pada ujung bagian selatan lantai tiga. Pewarnaan cap tangan pada kelompok yang ketiga ini berbeda dengan dua kelompok yang sebelumnya. Kelompok yang sebelumnya cap tangan menggunakan bahan berwarna merah sedangkan pada kelompok cap tangan kelompok ketiga berwarna hitam.
Hal ini perlu diidentifikasi lebih lanjut karena belum diketahui apakah warna hitam tersebut akibat terpaan sinar matahari dan udara yang berintensitas tinggi ataukah memang menggunakan bahan yang berwarna hitam. Mengingat lokasi cap tangan yang ketiga berada pada panel dinding yang terbuka dan dapat langsung terkena sinar matahari dan tiupan angin karena letaknya terbuka baik dari struktur ceruk ataupun dari tumbuhan yang berada di luar ceruk.
Cap tangan pada kelompok ketiga ini berjumlah 3 buah cap tangan dengan posisi cap menggunakan tangan kanan satu buah, tangan kiri satu buah dan yang satu buah tidak jelas karena sudah lapuk dan mengelupas. Pada cap tangan ini juga tidak ditemukan tanda tanda modifikasi atau tambahan lukisan pada cap tangan tersebut.
(Laporan tim Delineasi tahap I 2015)