KUNJUNGAN KE SITUS MANUSIA PRASEJARAH
KARST SANGKULIRANG MANGKALIHAT
2 s.d. 4 Agustus 2017
Oleh : Joni, M.Pd
HASIL KUNJUNGAN
- Persiapan
Rabu, 2 Agustus 2017 : peserta melakukan persiapan dan berkumpul di Kantor BPCB Kalimantan Timur Jl. H.A.M Rifadin Loajanan Ilir Samarinda pada pukul 06.30 WITA. Setelah melakukan persiapan lengkap dan mendapat pengarahan dari BPCB, peserta berangkat pada pukul 07.oo menuju Sangata Kutai Timur. Pada pukul 09.30 peserta beristirahat untuk sarapan pagi di Rumah Makan Kenari Jl. Poros Samarinda Bontang.
Setelah sarapan peserta kemudian melanjutkan perjalanan ke Sangatta dan tiba pada pukul 12.30 di Kantor Budaya dan Pariwisata Kutai Timur. Peserta didampingi oleh BPCB Kaltim menemui Kepala Kantor Budaya Kutim untuk meminta ijin mengunjungi situs cagar budaya Goa Tewet dan Goa Karim di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang terletak di Desa Tepian Langsat Hambur Batu Kecamatan Bengalon Kutai Timur. Setelah bertemu dengan Kepala Kantor Budaya Kutim dan mendapat ijin kunjungan peserta melanjutkan perjalan ke Bengalon pukul 13.30 WITA
Setelah melakukan perjalanan darat ± 2 jam peserta kemudian tiba di Desa Tepian Langsat Hambur Batu Kecamatan Bengalon pada pukul 15.30 WITA. Peserta istirahat makan, sholat dan kemudian melakukan persiapan untuk menuju ke lokasi tujuan dengan berkoordinasi kepada para juru pelihara situs. Setelah melakukan persiapan lengkap peserta berangkat menuju situs menggunakan perahu ketinting (perahu Cas) melalui jalur anak Sungai Bengalon pada pukul 16.30 WITA.
Setelah menempuh perjalanan selama ± 2,5 jam menelusuri sungai peserta tiba di Pos informasi situs goa Tewet pada pukul 19.00 WITA. Di Pos informasi peserta istirahat, makan malam kemudian pada pukul 21.00 WITA peserta berkumpul bersama BPCB Kaltim dan juru pelihara situs untuk mendapat penjelasan mengenai persiapan mengunjungi situs keesokan harinya. Setelah mendapat penjelasan pada pukul 21.30 WITA peserta beristirahat.
- Hasil Kunjungan
Kamis, 3 Agustus 2017 : Dimulai pukul 8.00 WITA peserta sarapan pagi kemudian melakukan persiapan menuju situs Ceruk Tewet. Pada pukul 08.30 WITA peserta berkumpul dan mendapat pengarahan dari pihak BCPB di Pos Informasi situs goa Tewet.
Setelah mendapat pengarahan dan penjelasan peserta berangkat menuju situs goa Tewet yang ditempuh dari pos informasi sekitar satu jam berjalan kaki dengan menelusuri tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter yang berfungsi sebagai tangga alami.
Perjalanan ke situs ini cukup menguras tenaga karena melewati lembah, jalan yang licin dan curam, peserta diharapkan berhati-hati dan harus mempersiapkan fisik yang prima. Menurut informasi dari Edy Gunawan dari BPCB Kaltim situs Tewet berada di ketinggian ± 160 mdpl diukur dari basecamp.
Setelah menempuh perjalanan selama ± satu jam berjalan kaki tepatnya pada pukul 09.30 peserta tiba di dasar goa Tewet untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik serta peralatan menuju ke mulut Goa Tewet yang berada di atas ketinggian ± 20 M dari dasar goa. Bagi pendaki pemula sangat disarankan untuk menggunakan peralatan panjat lengkap dan safety untuk menjaga keselamatan karena jalur ini agak sulit dan ekstrem.
Setelah melakukan pendakian ± 15 menit peserta akhirnya tiba di situs gowa Tewet yang berada di kompleks gunug Gergaji, sebelah selatan Gunung Batu Raya dan Sebelah Barat Sungai Jele (anak Sungai Bengalon).
Situs goa Tewet pertamakali diteliti pada tahun 1999 berkat informasi dari P. Tewet, beliau adalah seorang pemandu lokal. Di situs ini terdapat pola tangan yang dikombinasikan menjadi 59 jenis pola dengan jumlah mencapai 224 gambar. Pola hias terdiri dari kombinasi garis dan titik membentuk suatu pola yang memiliki makna dan maksud tertentu (BCPB, 2016 :22). Menurut penjelasan Pak Edy Gunawan seorang arkeolog dari BCPB Kaltim diperkirakan manusia yang membuat Rock Art di Tewet berasal dari rumpun ras Austronesia yang menurunkan keturunan Melayu Mongoloid. Usia dari rock art ini berdasarkan uji laboratorium diperkirakan ± 17 ribu tahun lalu. Beberapa Gambar yang terdapat di Gua Tewet sbg :
Setelah mengamati dan mendapat penjelasan yang cukup dari BPCB Kaltim tentang sejarah dan tinggalan arkeologis situs goa Tewet ± 1 jam pada pukul 14.00 WITA peserta kemudian meninggalkan goa ini untuk melanjutkan perjalanan menuju situs selanjutnya yaitu situs Goa Karim. Pada pukul 14.30 WITA peserta beristirahat di dasar goa Tewet untuk makan dan tepat pukul 15.00 WITA peserta kemudian melanjutkan perjalanan ke Goa Karim.
Goa Karim dapat dicapai dengan mendaki sekitar 1 jam perjalanan dengan medan kontur yang memiliki kemiringan 30 – 45 derajat. Ceruk Karim berada di sebelah utara dari goa Tewet. Situs ini lebih tinggi posisinya daripada goa Tewet, yaitu pada ketinggian 220 mdpl. Peserta tiba di Ceruk Karim tepat pada pukul 15.30 WITA
Menurut data BCPB Kaltim (2016 :30) ceruk Karim ditemukan pada tahun 2001. Varian gambar yang ditemukan berupa gambar tangan, menyerupai sarang lebah diketahui sangat umum digambarkan pada gua-gua yang ada di dunia yang menunjukkan aktivitas dalam mata pencaharian dengan meramu hasil hutan. Gambar Tapir yang diketahui telah punah sejak 6000 tahun yang lalu di hutan Kalimantan, mengindikasikan bahwa pernah ada hewan tersebut di kawasan ini. Gambar sarang lebah dan tapir digambarkan cukup besar, memenuhi seluruh ruang gambarnya yang terletak 2,5 meter di atas lantai ceruk.
Salah kelebihan ceruk Karim adalah mulut goa yang menghadap ke arah Hutan yang memperlihatkan pemandangan hamparan hutan yang sangat luas sejauh mata memandang.
Peserta berada di Ceruk Karim selama 1 jam, setelah melakukan pengamatan dan mendapat penjelasan dari BPCB Kaltim peserta meninggalkan ceruk ini kembali ke basecamp pada pukul 16.30 WITA. Pada pukul 17.3o seluruh peserta sudah berkumpul kembali di basecamp. Setelah peserta istirahat mandi, sholat dan makan malam peserta berkumpul kembali untuk melakukan diskusi kelompok hasil pengamatan dan kajian di dua situs Tewet dan Karim pada pukul 20.00 WITA. Diskusi diadakan selam 2 jam sampai pukul 22.00 WITA, peserta kemudian istirahat dan mempersiapkan diri untuk pulang keesokan harinya.
- Kegiatan Akhir
Jumat, 4 Agustus 2017 : Pada pukul 07.00 WITA peserta sarapan pagi dan setelah itu mengemasi barang-barang dan melakukan pembersihan di basecamp atau pos infromasi Goa Tewet. Tepat pada pukul 09.00 WITA seluruh peserta meninggalkan pos informasi Goa Tewet untuk kembali ke desa Tepian Langsat menggunakan perahu ketinting dan tiba dermaga pada pukul 13.00 Wita. Di desa Tepian Langsat Hambur Batu peserta pamitan kepada juru pelihara situs dan pulang ke Samarinda pada pukul 12.30 WITA.
- Penutup
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan kunjungan ke situs goa Tewet dan Karim ini diharapkan peserta bisa mensosialisasikan dan menginformasikan keberadaan situs ini kepada khalayak umum baik secara lisan maupun melalui media massa dan media sosial. Harapannya hal ini bisa menjadi salah satu cara mendukung keberadaan Situs Manusia Prasejarah Karst Sangkulirang Mangkalihat yang akan dinominasikan sebagai world Heritage.
Demikian laporan ini disampaikan untuk dapat dijadikan sebagai bukti kunjungan dalam kegiatan kami ini. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.