You are currently viewing Tradisi Penguburan Masa Prasejarah (Meniti Jejak-Jejak Peradaban)

Tradisi Penguburan Masa Prasejarah (Meniti Jejak-Jejak Peradaban)

Salah satu bentuk tradisi terhadap keberadaan roh adalah munculnya tradisi penguburan. Penguburan pada dasarnya adalah perawatan jenasah yang dibekali dengan benda-benda tertentu. Dengan adanya bekal kubur diharapkan roh dapat menempati dunia barunya seperti ketika hidup di dunia. Biasanya bekal ini berupa benda-benda yang biasa digunakan di dunia untuk menunjang hidupnya.

Nekara kubur merupakan bentuk penguburan dari masa logam. Penggunaan nekara sebagai tempat kubur menandakan bahwa yang dikubur adalah anggota masyarakat yang memiliki strata sosial yang tinggi atau orang terpandang. Selain sebagai tempat kubur, nekara juga berfungsi untuk upacara keagamaan.

Tokoh masyarakat atau leluhur yang telah meninggal dan menjadi roh telah berada di dunia lain yaitu di gunung. Manusia selalu mengharapkan kehadirannya untuk membantu menyelesaikan masalah-masalahnya. Mereka membangun punden-punden sebagai tempat pertemuan antara manusia dan roh leluhur dengan ritus-ritus tertentu.

Tinggalan yang cukup menarik adalah nekara. Nekara adalah genderang yang sering dibunyikan pada saat perang dimulai pada suku tertentu. Juga di tabuh pada saat menyambut kedatangan pimpinan suku. Oleh karena itu nekara dapat dikatakan sebagai simbol sebuah kegiatan organisasi politik. Organisasi ini menjadi potensi untuk meningkat menjadi organisasi yang lebih besar lagi menjadi sebuah negara.