You are currently viewing Situs Ondo Budho (Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving)

Situs Ondo Budho (Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah telah menerbitkan sebuah buku berjudul Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving pada tahun 2018 lalu. Walaupun buku ini dapat dimiliki namun terkadang karena keterbatasan jumlah banyak masyarakat yang kurang beruntung. Berdasar kondisi diatas maka agar masyarakat tetap dapat menyerap informasi dari buku tersebut di laman ini akan ditampilkan isi buku secara bagian perbagian. Isi dari laman ini sama persis seperti apa yang ada dalam buku Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving. Agar dapat ditemukan dengan mudah, maka tiap judul akan disertakan judul buku. Selamat membaca.

Srī Mahārāja Rakai Watukura Dyah Balitung Śrī ŚDharmmodaya Mahāsambhu menetapkan desa Mantyasih sebagai sima. Sima dianugerahkan kepada para patih karena mereka melakukan buathaji (berbakti kepada raja) antara lain menjaga keamanan jalan yang menjadi akses masyarakat di sekitar lereng Gunung Sumbing dan Sindoro. Akses tersebut menghubungkan satu komunitas dengan komunitas yang lain, kepentingan satu dengan kepentingan lain masih dapat dikenali fisiknya saat ini. Beberapa di antaranya adalah Situs Watu Kelir dan Ondo Budho di Kabupaten Wonosobo serta Situs Watu Ambal di Kabupaten Temanggung. Ketiganya berupa tangga yang terbuat dari batu dan hanya dapat digunakan sebagai sarana orang berjalan kaki.

Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving, Tim Penyusun, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah

Keterangan Foto : Kiri Situs Ondho Budho, Kanan Situs Watu Ambal