You are currently viewing Ruang Lingkup Seni Kriya Kuno, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Ruang Lingkup Seni Kriya Kuno, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Pada bagian awal telah disebutkan bahwa seni kriya dihasilkan melalui keahlian manusia dalam mengolah bahan mentah. Oleh karena itu, ruang lingkup seni kriya dapat ditelusuri melalui jenis bahan yang digunakan untuk menghasilkan kerajinan tangan tersebut. Jenis-jenis bahan yang dimaksud adalah batu, tanah liat, tulang, kerang, kayu, logam, kulit, kaca, benang dan lain sebagianya.

Seni Kriya yang dihasilkan dari berbagai jenis bahan mentah tersebut, dapat dikelompokan lagi berdasarkan tujuan penciptanya atau penggunaannya menjadi kriya yang mempunyai fungsi praktis , estetis, dan siimbolis (religius). Dalam matriks berikut ini digambarkan contoh pengelompokan fungsi seni kriya berdasarkan latar belakang penciptanya:

Seni Kriya

Fungsi PraktisPeralatan Rumah Tangga Senjata Alat Trasportasi Peralatan Kera Alat Komunikasi Alat Tukar/Mata Uang
Fungsi EstetisPerhiasan: Perhiasan Badan Perhiasan Pakaian Alat Musik
Fungsi Simbolis / ReligiusWayang       Topeng       Perlengkapan Upacara       Bekal Kubur

Muskipun hasil kriya dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan utama penciptaannya sebagaimana digambatkan pada matrik diatas, akan tetapi dalam prakteknya sebuah benda dapat mempunyai fungsi lebih dari satu. Perhiasan misalnya, selain mempunyai fungsi estetis sebagai perhiasan badan atau pakaian, juga dapat mempunyai fungsi simbolis. Fungsi simbolis pperhiasan misalnya dapat ditunjukkan dari fungsinya sebagai simbol tingkat status sosial, ekonomi dan pemakainya, baik sebagai orang kaya (status ekonomi) maupun bangsawan (status sosial). Terdapat juga jenis perhiasan yang hanya digunakan pada waktu upacara keagamaan saja, perhiasan semacam ini dikatakan mempunyai fungsi simbolik religius.

Foto: Mata Uang Kuno