You are currently viewing Stasiun Poncol, Semarang

Stasiun Poncol, Semarang

Pada 1914  untuk menyambut penyelenggaraan Koloniale Tentoostelling di Semarang SCS meresmikan penggunaan stasiun Semarang-West, di kawasan Poncol yang ketika itu berada di pinggir Barat kota Semarang. Karena itu masyarakat lebih mengenalnya sebagai Stasiun Poncol. Stasiun ini dirancang oleh arsitek Henri Maclaine-Pont. Maclaine-Pont lahir di Batavia pada 1884. Ia belajar di Technische Hoogeschool Delft. Setelah lulus ia kembali ke Hindia Belanda dan pada 1911 mengerjakan rancangan besarnya yang pertama, kantor pusat Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) di Tegal. Karyanya yang lain meliputi kampus Technische Hoogeschool Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) dan Gereja Pohsarang di Kediri.

Stasiun Poncol adalah stasiun kedua di Semarang yang dibangun perusahaan kereta api Semarang – Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Stasiun Poncol diresmikan pada 6 Agustus 1914 untuk menggantikan stasiun SCS yang lama di Pendrikan yang berupa bangunan kayu berukuran 18 X 3 m2.

Stasiun Pendrikan yang dibangun pada 1897 hanya dirancang sebagai stasiun sementara. Sebagai stasiun utama adalah Stasiun Jurnatan milik Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), perusahaan kereta api yang “bersaudara” (zustermaatschaappij) dengan SCS. Namun penggunaan Stasiun Jurnatan sebagai stasiun bersama SJS dan SCS baru terlaksana pada 1908. Jadi selama 11 tahun stasiun sederhana di Pendrikan itu praktis berfungsi sebagai stasiun utama Semarang – Cheribon Stoomtram Maatschappij SCS di Semarang.

Sebagai salah satu stasiun terbesar di Semarang, Stasiun Pontjol juga melayani pengangkutan barang, selain penumpang. Namun, kejadian tidak mengenakkan pernah terjadi.  Tepatnya, Juni 1949, pernah terjadi pencurian besar-besaran. Rokok yang diangkut dan ditaruh di Stasiun Poncol sebagai tempat terakhir, hilang diambil oleh tangan jahil. Tafsiran kerugian berkisar sebanyak f. 8000.

Setahun setelah kejadian, pencurian kembali terjadi. Pada bulan Juli 1950, gudang barang di Stasiun Poncol kebobolan. Kini yang menjadi sasaran adalah ban mobil, sebanyak 13 ban mobil raib. Kerugian sebesar f. 4900.

Stasiun Poncol mempunyai overkapping pelindung peron berkonstruksi besi berukuran 139 X 16 meter2 yang dibuat oleh perusahaan De Vrise Robbé di kota Gorinchem, Belanda. Ukuran Stasiun Poncol relatif kecil karena ketika itu sudah ada rencana perhentian terakhir kereta api SCS adalah di Stasiun Tawang.  Meski kecil, bangunan tengah (“main hall”) Stasiun Poncol dirancang dengan indah. Jendela-jendela kaca besar menerangi ruangan ini. Wajah depannya dihiasi ubin hitam dan abu-abu. Di kiri dan kanan terdapat dua bidang di mana terdapat tulisan “ SCS” dan “1914” dari ubin hitam pada latar belakang emas. Di puncak bangunan terdapat jam besar, dan di bawah jam sepanjang muka bangunan terdapat luifel yang meneduhi dinding. Sayang bahwa semua detil indah  nyaris sudah hilang. Kapan itu terjadi tak jelas, tapi dalam foto yang memperlihatkan Stasiun Poncol dihias untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina pada 1948 detil-detil itu sudah tidak ada. Selain itu sayap Timur yang semula terbuka tanpa dinding ditutup untuk dijadikan ruangan-ruangan.

Setelah itu beberapa kali dilakukan perombakan pada bangunan Stasiun Poncol. Yang pertama berupa penambahan kanopi pada pintu masuk pada tahun 1990an bersamaan dengan munculnya  gagasan untuk menutup Stasiun Tawang yang sering banjir dan memindahkan aktivitasnya ke Stasiun Poncol. Rencana itu tak jadi dilaksanakan, namun Stasiun Poncol diperluas lagi dengan bangunan tambahan yang menutup seluruh wajah depannya yang asli.