You are currently viewing Ragam Tema Ornamentasi, Waluh Kendi Dan Bunga, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Ragam Tema Ornamentasi, Waluh Kendi Dan Bunga, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Waluh Kendi

Tumbuhan waluh kendi bukan merupakan tanaman asli yang ada di Indonesia tetapi merupakan tanaman dari daratan Cina. Waluh kendi digambarkab dalam bentuk seperti botol minyak angin ‘PPO’ yang bulatnnya bersusun dua dan bagian bawah lebih besar. Tumbuhan ini dijumpai pada bangunan-bangunan Cina dan salah satu panil di Masjid Mantingan.

Bunga

Dalam prasasti disebutkan adanya polan hias bunga pada kain dengan nama ambay-ambay. Jenis-jenis bunga yang disebutkan anatara lain adalah rangga (bunga bakung), serta sulasih (bunga kemangi yang suci). Masyarakat Cina sering menggambarkan empat macam bunga, baik pada klenteng maupun pada benda-benda seperti sulaman kain. Bunga-bunga tersebut adalah teratai, pulm, botan dan seruni. Secara bersama-sama, bunga-bunga tersebut melambangkan panjang umur, kebajukan, kearifan dan ketabahan.

Ceplok bunga. Ragam ini adalah bunga yang digambarkan dari atas, sehingga berupa lingkaran penuh. Ceplok bunga terdapat pada kain yang dikenakan oleh arca Wisnu dari Gemuruh (Wonosobo), Ganesa Candi Banon (Magelang), Syiwa dan Parwati dari Seplawan (Purworejo). Kembang sungsang. Ragam ini berupa bunga yang menghadap ke bawah, menggantung pada tangkainya. Kembang sungsang terdapat pada salah satu panil di Masjid Muntingan. (Arca Siwa dan Parwati dari Gua Seplawan)