You are currently viewing Ragam Tema Ornamentasi, Tetumbuhan, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Ragam Tema Ornamentasi, Tetumbuhan, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Pola hias tetumbuhan (flora) tidak populer pada masa Prasejarah karena tetumbuhan dianggap kurang memiliki kekuatan magis seperti yang dimiliki oleh ragam binatang dan manusia. Pola hias tetumbuhan mulai sering digunakan pada masa Klasik dan Islam di Indonesia. Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sangat beragam baik yang memiliki makna perlambangan, maupun yang bersifat hiasan belaka. Pada masa Klasik, tetumbuhan digunakan untuk mneghiasi candi, karena bangunan ini adalah tiruan dari gunung (dengan demikian memiliki hutan pepohonan) yang merupakan tempat tinggal para dewa atau kahyangan. Dalam fungsiny,a sebagai penghias, pepohonan sering digunakan untuk membatasai adegan cerita pada relief di percandian. Tetumbuhan ini dapat berupa tetumbuahn alami, seperti lebih dari 40 jenis pohon pada relief Candi Borobudur dan pohon pandan pada Masjid Mantingan, dapat pula berupa pohon khayali sepert kalpataru. Pohon tersebut dapat tampil alami, seperti keadaannnya di alam, atau digayakan.

Pada masa Islam, ragam tetumbuhan berkembang dengan baik terutama karena agama ini menghindari kemunculan gambaran makhluk bernyawa pada seni rupa. Oleh karena itu, pada banyak masjid dan rumah-rumah terdapat ukiran berbagai macam tetumbuhan terutama sesuluran. Bentuk ini dijumpai misalnya pada tiang-tiang ruang samping Masjid Demak, juga tiang-tiang utama di istana Mangkunegaran dan Surakarta. Beberapa jenis tetumbuhan yang dapat dikenali di Masjid Mantingan (Jepara), d antaranya adalah pohon pandan dan kembang sungsang. Pada kerajinan batik, ragam tumbuhan sangat populer. Terdapat istilah semen untuk menyebut pola tumbuhan tertentu, berasal dari kata semi-an yaitu tetumbuhan. Pola tetumbuhan semacam ini terlihat dari penamaan batik seperti Semen Garuda dan Semen Rama. (foto Pura Mangkunegaran)