You are currently viewing Ragam Tema Ornamentasi, Kera, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Ragam Tema Ornamentasi, Kera, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Kera. Pola hias binatang kera dikenal di indonesia setelah masa Klasik. Pola ini dapat dijumpai pada relief candi yang menggambarkan cserita binatang seperti di Candi Borobudur dan Candi Mendut, sedangkan di Candi Prambanan penggambaran kera dikaitkan dengan tokoh Hanoman dalam cerita Ramayanan. Dalam ceita Hindu, kera dianggap sebagai salah satu binatang kelas rendah yang tinggal di Kailasa, kediaman Dewa Syiwa. Dalam cerita Ramayana, kera berjasa besar adlam kemenangan perang Sri Rama. Kera jarang digunakan dalam kaitan dengan suatu lambang tertentu, namun di Candi Mendut dan Borobudur terdapat beberapa buah relief kera yang dari tubuhnya muncul suluran sehingga kera dapat diartikan sebagai lambang kesuburan.

Ragam kera juga dapat ditemui pada salah satu mangkuk emas temuan Wonoboyo (Klaten) yang digambarkan bersama dengan binatang-binatang lain. Pada msa Islam, pola hias kera digambarkan dalam bentuk stiliran seperti apat dijumpai pada salah satu panil di Masjid Mantingan (Jepara).

(foto : Replika Temuan Wonoboyo koleksi BPCB Prov. Jawa Tengah)