You are currently viewing Ragam Tema Ornamentasi, Kaligrafi Bagian 3 Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Ragam Tema Ornamentasi, Kaligrafi Bagian 3 Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Kaligrafi Arab tak hanya diterapkan pada nisan dan bangunan, melainkan juga pada berbagai benda-benda keperluan sehari-hari, mulai dari mata uang, piring, hiasan dinding, hingga senjata utuk berperang, Aksara Arab merupakan akasara yang cukup elastis dan berirama sehingga dapat dikembangkan dalam seni rupa dengan cukup tinggi.

Kelompok-kelompok etnis China juag memasukkan unsur kaligrafinya, terutama pada tulisan-tulisan di klenteng dan makanan (bongpah). Di astas pintu klenteng misalnya, selalu didapati papan bertuliskan nama klenteng dalam huruf China.

Pada masa pengaruh barat, muncul tulisan latin. Tulisan tersebut selalu untuk menulis naskah. Juga digunakan pada bangunan-bangunan, terutama untuk memberi nama dan angka tahun. Tulisan tersebut seringkali tercantum pada bagian atas pintu, terutama pada bagian arsitraf. Tulisan – tulisan tersebut misalnya adalah “KAVALLERIE-ARTILLERIE’ pada salah satu bangunan bekas fasilitas militer di Pura Mangkunegaran, Surakarta. Angka tahun terkadang ditulis dengan angka Romawi dan sering juga dengan angka Arab. Tulisan tersebut juga dipahatkan langsung pada tembok, terkadang ditulis pada papan kemudian ditempelkan pada bangunan.

Huruf latin kemudian juga digunakan di lingkungan kraton. Lambang Mangkunegaaran, menggunakan inisial MN, singkatan dari Mangkunegaran. Seperti yang terlihat pada lisplang pringgitan dan Bangsal Tosan (topengan) di Pura Mangkunegaran, lambang ini mengandung huruf MN digayakan dan ditata bertumpuk.