Candi-candi Hindu dan Budha yang terletak di Jawa Tengah sebagian besar terbuat dari batu andhesit. Beberapa candi merupakan bangunan tunggal dan beberapa yang lain merupakan kelompok bangunan. Beberapa candi merupakan bangunan dengan ukuran yang besar dan tinggi sehingga berkesan megah. Selain ukuran, beberapa ornamen yang dipahatkan juga membuat bangunan candi begitu indah dan berseni. Candi-candi tersebut antara lain Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Gedongsonggo, Candi Dieng.
Jika di amati secara lebih seksama, tidak terbayangkan kesibukan para pekerja masa lalu dalam menyelesaikan pembangunan sebuah candi. Bukan saja berseni, namun bangunan candi juga dapat berdiri dengan kokoh. Material yang berupa blok-blok batu yang keras juga menawarkan kesulitan sendiri. Para pekerja pastilah terorganisasi dengan baik dengan pembagian-pembagian pekerjaan yang jelas.
Dibawah ini adalah spesialisasi pekerja-pekerja yang menangani pembungunan sebauah candi di masa lalu berdasarkan sumber-sumber data tertulis
- Shapaka
Shapaka merupakan arsitek pendeta. Ia harus seorang Brahmana yang paham benar akan kitap suci, benar-benar mahir dalam ilmunyadan tingkah lakunya sesuai dengan kasta dan tingkatan hidupnya.
2. Sthapati
Sthapati adalah arsitek perencana yang memegang peranan utama dalam pelaksanaan pembangunan
3. Sutragrahin
Sutragrahin merupakan pelaksana dan pimpinan umum bidang teknis
4. Taksaka
Taksaka merupakan ahli pahat
5. Vardhakin
Vardhakin merupakan ahli seni hias
Dari beberapa profesi yang tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembangunan sebuah candi telah ada pembagian pekerjaan yang jelas. Setiap profesi memberikan kontribusinya. Untuk mendirikan bangunan candi yang indah tentu dibutuhkan kerjasama dan jiwa kegotongroyongan yang diabdikan demi agama dan rajanya.