Prasasti-prasasti pendek di candi Sukuh yang masih berada di tempat semula (in situ)
- Relief yang ada di pipi gapura I sisi utara berupa raksasa sedang makan binatang/ manusia. K.C. Crucq, Martha A. Muusses dan W.F. Stutterhein mengartikan raksasa makan orang. Karena relief itu dipahatkan di pipi gapura, maka merupaka sengkalan memet, dapat dibaca gapura buta mangan wong = 1359 Ś.
Di atas gambbar tersebut ada sebuah pigura ditulisi sebuah baris. Martha A. Muusses membaca: gapura buta aban wong. K.C. Crucq membaca gapura buta mangan wong, merupakan sengkalan lamba yang mempunyai nilai tahun 1359 Ś.
- Rilief yang ada di pipi gapura I sisi selatan berupa raksasa menggigit ekor ular. K.C.Crucq mengartikan sengkalan memet itu naga buta naut iku =1358 Ś. Karena relief itu ada di pipi gapura maka sengkalan memet itu dapat dibaca: gapura buta naut iku = 1359 Ś.
- Relief yang ada di lantai gapura I berupa vagina menghadapi penis (phallus). J. Padmopuspita mengartikan vagina = tempat / daerah sacral = wisaya. Phallus dalah organ kelakian = jalu ( jaler). Karena relief itu da di lantai gapura ( gapura = wiwara) maka sengkalan memet itu dapat dibaca wiwara wisaya hanaut jalu = 1359 Ś.
- Di halaman III sebelah utara ter kumpul fragmen relief, diantaranya relief yang mengndung cerita Sudgmala. Di fagmen ini, di sudut kiri atas gambar Bhima membunuh raksasa ada tulisan tiga baris, dapat dibaca:
Padamel rikang bu
ku tirta sunya
1361
Martha A. Muusses mengartikan: Dit is aangebracht op omheining van de badplaats met
De kluizenary, in 1361 Ś.