You are currently viewing Prasasti di Belakang Arca Garuda di Candi Sukuh

Prasasti di Belakang Arca Garuda di Candi Sukuh

Prasasti yang ada di bagian belakang arca garuda dalam posisi berdiri merupakan prasasti panjang dengan angka tahun 1363 Çaka. Prasasti itu terdiri atas delapan baris ditulis dengan huruf dan bahasa Kawi. Bunyi prasasti itu adalah sebagai berikut :
Lawase rajêg wêsi du
k pinêrp kapêtêg de
ne wong medang ki hempu ra
ma karubuh alabuh geni ha
rbut bumi kacaritane
babajang mara mari setra
hanang tang bango
1363 Ç

Terjemahannya :
Lamanya Rejegwesi ketika diserang (dan) ditekan oleh orang Medang. Ki Hempu Rama terkalahkan (dan) menerjunkan (diri) ke api.
(orang) saling berebutan tanah. Ceritanya babajang datang di tempat pengruwatan ada bango 1363 Ç.

Kata Rajegwesi adalah nama tempat. Rajegwesi diperkirakan sama dengan nama tempat Pagerwesi di daerah Mojokerto. Wilayah itu dahulu merupakan wilayah kerajaan majapahit. Kata Pager dalam bahasa indonesia, kata lain dari pager adalah rajeg yang dalam bahasa indonesia adalah terali. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa yang di maksud Pagerwesi adalah Rajegwesi, yakni suatu tempat di daerah Mojokerto.

Nama tempat yang juga disebut dalam prasasti itu adalah Medang. Dalam berita cina, disebut Medang Kamulan. Kamulan berarti mula-mula, jadi Medang Kamulan adalah tempat yang mula-mula kena pengaruh Hindu. Kata medang banyak disebut dalam prasasti, diantaranya adalah “mdang poh pitu”, yakni nama tempat yang diperkirakan keluarga Sanjaya mengatur pemerintahannya. Kata Medang di sebut pula “Mdang I mamrati”. (Buku Peninggalan Arkeologi Lereng Barat Gunung Lawu).