You are currently viewing Melihat Dinasti Sung dengan Mata Uang

Melihat Dinasti Sung dengan Mata Uang

Oleh: Tri Windari Putri

Dinasti Sung ialah salah satu dinasti yang memimpin kerajaan di Tiongkok. Diperkirakan dinasti ini telah ada sejak 960-1279 M. Dinasti Sung didirikan oleh Chao Kuang Yin, dalam perkembangannya Dinasti Sung mengalami perpecahan menjadi dua yaitu Dinasti Sung Utara (960-1127) dan Dinasti Sung Selatan (1127-1279).

Pada masa Dinasti Sung, pelayaran di Kerajaan Tiongkok telah berkembang dengan pesat. Mereka telah melakukan ekspedisi ke berbagai wilayah salah satunya di Nusantara. Mereka menuliskan catatan perjalanannya ke Nusantara dengan sangat detail dalam “Catatan Sejarah Dinasti Sung”. Dalam catatan tersebut juga di tulis bahwa Jawa berada di Samudera Selatan.

Seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya teknologi pelayaran, semakin banyak ekspedisi yang dilakukan oleh Dinasti Sung, hingga terjalin kerjasama dengan pemimpin-pemimpin kerajaan di Nusatara. Kerjasama yang terjalin salah satunya dengan Kerajaan Mataram Kuno, keduanya berkerjasama dalam bidang perdagangan. Semakin tinggi intensitas perdagangan memunculkan sistem baru yaitu mata uang.

Mata Uang Dinasti Sung awalnya digunakan pada abad ke 10 di Nusantara dengan sangat terbatas. Penggunaan mata uang dinasti Sung awlanya digunakan sebagai upeti ( pajak berupa uang & harta benda) kepada raja sebagai tanda kerjasama diantara keduanya. Seiring meningkatnya intensitas perdagangan, Kerajaan Mataram Kuno melalukan impor mata uang dari Tiongkok pada abad ke 11 hingga awal abad ke 14. Mata uang tersebut diguanakan sebagai alat tukar menukar di perdagangan. Biasanya untuk perdagangn rempah-rempah.

Berkembangnya waktu, pedagang Tiongkok tidak hanya menguasai perdagangan di pelabuhan tetapi juga di pedalama Jawa. Hal ini ditandai dengan ditemukannya kepingaan mata uang yang terbuat dari tembaga, yang diperkirakan berasal dari Dinasti Sung. Mata uang tersebut ditemukan di Dusun Remeng Kidul, Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Mata uang tersebut diperkirakan berasal dari Dinasti Sung, karena terdapat tulisan yang menunjukan kata Dinasti Sung, pendapat ini juga di dukung dengan temuan lain bahawa koin mata uang Cina, biasanya terdapat tulisan nama kaisarnya.

Temuan lain yang mendukung bahwa itu merupakan koin dari Dinasti Sung ialah bahwa diperkirakan koin tersebut berasal pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Ditandai dengan koin tersebut dikelompokkan berjumlah 50 ikat, nilai 50 dalam bahasa jawa ialah seket atau satu iket, yang merupakan asal usul seket dari masa Mataram Kuno. Selain itu juga pada pemerintahan Mataram Kuno memiliki hubungan baik dengan Dinasti Sung.

Koin ini diperkirakan berasal dari tembaga, yang ketika ditemukan berkelompok-kelompok sebanyak 50 biji koin terikat oleh tali ijuk. Ciri yang lain ialah koin tersebut memiliki lubang pada bagian tengahnya dan terdapat ukiran khas dan terdapat huruf mandarin.

Referensi:

Leo Agung, Sejarah Asia Timur 1, Yogyakarta, Ombak, 2018

Website diakses pada 25 Agustus 2020