You are currently viewing Masuknya Pengaruh Islam di Nusantara (Meniti Jejak-jejak Peradaban)

Masuknya Pengaruh Islam di Nusantara (Meniti Jejak-jejak Peradaban)

Indonesia merupakan wilayah diantara jalur perdagangan dunia. Kerajaan Sriwijaya (Sumatra) sekitar abad VII telah menjadi tempat transit barang dagangan dari daerah Indonesia untuk dipasarkan ke Gujarat dan Cina. Pedagang-pedagang Sriwijaya sendiri tidak jarang berdagang langsung ke Cina. Jalur ini pada abad IX-XIII terjadi perdagangan yang meningkat, kemungkinan sebabnya adalah kejayaan kalifah Banu Umayah di Turki.Para pedagang Arab, Gujarat, dan Persia menawarkan sebuah agama baru yaitu Islam. Karena kehidupan negara ditopang oleh perdagangan, mengakibatkan Islam lebih mudah mempengaruhi elit kerajaan yang kemudian menjadi agama kerajaan. Akhirnya Islam juga menjadi alat persahabatan antara negara yang mempunyai persamaan agama. Selain itu identitas ini juga menjadi alat untuk menaklukkan negara-negara yang bukan Islam. Persebaran Islam tidak hanya melalui para pedagang tetapi diperkuat oleh para ulama yang sangat bersemangat menyebarkan Islam. Kerajaan-kerajaan di Jawa diIslamkan oleh oleh para Wali yang dikenal dengan Wali Songo. Islam masuk ke kerajaan Gowa melalui seorang mubalig bernama Dato’ri Bandang. Ternate dipengaruhi oleh ulama-ulama dari Giri Jawa Timur.

Foto :LUKISAN SITUASI KOTA DAN PELABUHAN BANTEN 1598 SEBELUM DIKUASAI BELANDA

sumber Suarez, Thomas 1999 dalam Meniti Jejak-Jejak Peradaba