You are currently viewing Kekuatan Portugis di Pesisir Jepara Abad XVII

Kekuatan Portugis di Pesisir Jepara Abad XVII

Oleh: Isbania Afina Syahadati

Kota Jepara merupakan sentral ekonomi bagi Kraton Demak saat itu. Selain itu, Kadipaten Jepara juga menjadi tempat tinggal buruh dan pelaut. Sebagai kota Pelabuhan tentunya keberadaan Jepara menjadi persinggahan bangsa asing. Salah satunya ialah Portugis, namun karena posisi Portugis telah didahului VOC, maka Portugis pun mengajak kerjasama dengan penguasa setempat. Pada tahun 1632 Portugis pun bekerjasama dengan Mataram, dan menghasilkan kesepakatan untuk membangun Benteng Portugis di daerah utara Kota Jepara, tepatnya di bukit Donorojo. Benteng ini sengaja dibuat di tepi pantai sehingga dirasa sangat efektif untuk menjaga lalu lintas pelayaran kota Jepara dari perniagaan asing. Pasca dibangunnya benteng Portugis ini maka, banyak orang Portugis yang tinggal di daerah Keling. Orang-orang Potugis tersebut banyak yang menetap dan menikah dengan masyarakat pribumi.

Struktur bangunan benteng dibangun diatas sebuah bukit yang menjorok kearah laut (tanjung) yang diapit oleh dua teluk disebelah barat, dan utara merupakan tebing yang terjal dengan beberapa singkapan batuan padas. Sedangkan di sisi timur agak landau dan jalan masuk ke benteng melalui tebing bukit sisi selatan. Pada sisi utara terdapat tiga buah lubang berbentuk huruf U yang diperkirakan sebagai tempat untuk meletakkan Meriam dengan arah hadap ke laut. Dahulu benteng Portugis ini dilengkapi alat navigasi, Menara pengintai dan Gudang mesiu di bawah tanah. Benteng berdenah trapezium dengan bahan bongkahan batu karang diplester dengan campuran pasir dan semen. Benteng tersebut difungsikan untuk mengawasi kapal-kapal dagang yang melewati pantai utara pulau Jawa. Meskipun telah diupayakan, namun kenyataanya Portugis tidak berhasil menghalau Belanda. Pada tahun 1942 Portugis kemudian meninggalkan benteng ini sebagai dampak atas direbutnya Malaka oleh Belanda tahun 1941.

Belajar dari adanya Benteng Portugis ini dapat disimpulkan bahwasanya, bangsa asing datang ke Indonesia karena ketertarikan akan kekayaan alam yang dimilikinya. Oleh karenanya, guna memperoleh kekuasaan di Indonesia saat itu bangsa asing khususnya Portugis melakukan kerjasama dengan penguasa setempat. Meskipun keberadaan mereka hanya singkat namun, dapat dilihat bahwa peninggalannya pun masih ada hingga saat ini. Kita sebagai bangsa Indonesia sendiri justru kurang memperhatikan kekayaan alam yang melimpah ini. Sehingga memungkinkan bangsa asing untuk kembali mengasai Indonesia secara langsung maupun tidak langsung.

Sumber:

Mila Desti Arum Sari, ”Presepsi Guru Sejarah Tentang Keberadaan Situs Benteng Portugis Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Donorojo Tahun Pelajaran 2014/2015”, Skripsi, Semarang: Unnes, 2015.

Stefanus Lucas Partanda Koestoro, Benteng Portugis Ujung Watu, Jepara: Hubungan Kekuatan Maritim Nusantara, BAS, Vol. 21 No.1, 2018.