You are currently viewing Karakteristik Relief Candi Ngawen

Karakteristik Relief Candi Ngawen

Oleh Tri Windari Putri

Candi Ngawen adalah candi yang terletak di Dusun Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Candi Ngawen berlatar keaganaan Budha dengan memiliki ciri terdapat stupa danteras berundak yang merupakan simbol-simbol yang dipakai pada Candi Budha. 

 Menurut Prasati Karang Tengah, diperkirakan bangunan candi ini didirikan pada tahun 824 M yang disebut dengan Venuvana, yang berarti Hutan Bambu. Candi ini diperkirakan pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Ditemukan oleh arkeolog Belanda, yaitu N.W. Hoepermans. Ia menemukan arca Budha yang telah rusak dan terkubur di kaki Gunung Pring.  Pada tahun 1911 Van Erp menemukan srtuktur bangunan yang memiliki desain unik diduga bangunan candi. Candi ini pertama kali ditemukan dalam kondisi tertutup dengan pasir setebal dua mater. Diperkirakan Candi Ngawen tertutup akibat letusan Gunung Merapi.

Bangunan candi ini terdiri atas lima buah candi kecil yang berjajar dari utara ke selatan dan semuanya menghadap ke timur yang berbahan dasar batu andesit. Dua candi memiliki arca singa jantan yang berdiri dengan kedua kaki belakangnya. Selain itu candi utama terdapat patung Budha. Patung Budha tersebut memiliki sikap duduk Ratna Sambawa, sedangkan sikap tanganya ialah Dyani Budha Ratna Sambawa. Posisi tengan tersebut ketika memanggil Dewi Bumi untuk membantu mengusir bahaya ketika Sidharta berada di bawah pohon bodi.

Pada Candi Ngawen, terdapat ukiran Kinara Kinari. Relief ini merupakan makhluk khayangan yang beerwujud setengah manusia setengah burung. Dalam relief ini ukiran Kinara Kinari diapit oleh Kalpataru. Kalpataru merupakan pohon khayangan yang hidup sepanjang masa. Pada dahan-dahan digambarkan berjuntai berbagai macam perhiasan yang indah.

Motif hias lain yang terdapat pada Candi Ngawen ialah motif tumbuhan yaitu Sulur Gelung. Motif Sulur Gelung merupakan jenis tanaman menjalar dengan pola ikal berulang secara bergantian arah. Motif ini terdapat mengelilingi pelipit bagian atas dan kaki candi. Selain itu di sisi luar kaki candi juga terdapat relief bunga matahari di dalam lingkaran.

Referensi:

Fakhruddin Mustofa, Atlas Budaya (Edisi Candi) Meneropong Candi dari Aspek Geospasial Tahun 2015, Jakarta, Badan Informasi Geospasial, 2016

M. Rita Istari, Motif Hias Pada Pelipit Candi, Badan Arkeologi Yogyakarta vol. 33 No. 1 Mei 2013

T.M. Rita Istari, Candi-Candi diJawa Motif dan Maknanya, Yogyakarta, Kepel Press, 2015

https://www.liputan6.com/regional/read/2973855/candi-ngawen-dijaga-empat-singa-misterius Diakses pada tanggal 26 Agustus 2020, pukul 07.30