You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca Dan Penyebarannya (19)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca Dan Penyebarannya (19)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Jambhala Candi Sojiwan

Arca Jambhala yang terbuat dari perunggu ini ditemukan di Candi Sojiwan (Klaten), sekarang disimpan di Kantor BPCB Propinsi Jawa Tengah (no.inv106) ciri yang paling menonjol pada arca ini adalah tundila (mempunyai perut buncit), tangan kanan yang bersikap waramudra (sikap memberi anugrah), sedang tangan kirinya memegang kantung uang. Dalam agama Buddha, Jambhala dikenal sebagai sebagai dewa bawahan (minor deiti) yang disetarakan dengan Kuwera dalam agama Hindu. Ia merupakan dewa kekayaan yang pemurah, ditunjukkan melalui sikap tangannya dan kantung uang yang menjadi salah satu laksana utamanya. Sejumlah temuan arca Jambhala serupa di Jwa Tengah, misalnya yang sekarang disimpan di Musee Guimet (Paris) dan Museum Nasional Jakarta (no.inv. 659b/A71).

Keberadaan arca Jambhala dari batu pada altar bangunan C di kompleks Plaosan Lor (Klaten) menunjukkan bahwa kemungkinan Jambhala mempunyai kedudukan yang istimewa dalam kehidupan masyarakat masa klasik. Asumsi ini juga didukung dengan keberadaan Candi Pawon (Magelang) dan Ghana (Klaten) yang diintrepetasikan sebagai tempat pemujaan Jambhala.

(Foto Candi Sojiwan)