You are currently viewing Isi Liburan Akhir Tahun dengan Berkunjung Ke Cagar Budaya

Isi Liburan Akhir Tahun dengan Berkunjung Ke Cagar Budaya

Mulai besok kita semua akan memulai tahun yang baru. Berbagai persiapan yang dilakukan untuk menyambut tahun baru termasuk menyiapkan liburan bersama teman atau keluarga. Tidak ada salahnya di penghujung tahun 2019 ini berkunjung ke Cagar Budaya yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Untuk kalian yang tinggal atau sedang berada di Kabupaten Pati, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah mengajak kalian untuk dapat mengisi waktu libur dengan berkunjung ke Gapura Majapahit.

Mendengar kata Mapajapahit tentunya yang teringat dalam benak kita adalah Kerajaan Majapahit yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Gapura Majapahit ini justru terletak di Dusun Rendole, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo atau empat kilometer arah barat laut Kota Pati. Banyak legenda yang berkembang tentang keberadaan Gapura Majapahit ini, salah satunya yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati. Dikisahkan tentang Raden Bambang Kebo Nyabrang yang meminta pengakuan Sunan Muria sebagai anak kandungnya. Sebagai syarat pengakuan tersebut, Raden Bambang Kebo Nyabrang harus membawa pintu Gapura Majapahit ke Gunung Muria dalam satu malam. Banyak halangan yang harus dilalui oleh Raden Bambang Kebo Nyabrang untuk memenuhi permintaan ayahnya, termasuk harus berseteru  Raden Ronggo yang memiliki tugas yang sama. Raden Ronggo harus membawa pintu Gapura Majapahit itu sebagai syarat untuk melamar Roro Pujiwat, putri dari Sunan Ngerang. Perebutan pintu gapura tersebut tidak dapat terhindarkan. Sunan Muria yang melihat pertarungan antara Raden Bambang Kebo Nyabrang dan Raden Ronggo meminta untuk segera dihentikan dengan berkata “wis padha lerena sak kloron padha bandhole.” Dengan dasar itulah maka sampai dengan saat ini wilayah pertarungan ini kemudian diberi nama Dukuh Rendole (sak kloron padha bandhole).

Perdebatan tentang asal-usul Gapura Majapahit memang selalu menarik untuk dibahas sampai dengan saat ini. Masih perlu penelusuran lebih lanjut, baik dari bukti arkeologis maupun kesejarahannya. Relief yang menghiasi pintu gapura dipahat dengan baik, menandakan bahwa dahulu pintu gapura ini memang diperuntukkan untuk bangunan yang bernilai tinggi dan penting pada masanya.

Dukungan dari Bupati Pati terhadap pelestarian Cagar Budaya dengan mengalokasikan dana APBD Kabupaten Pati untuk perbaikan bangunan pelindung pintu Gapura Majapahit memang patut diapresiasi. Perlu upaya lebih dari pemerintah dan pemerintah daerah untuk terus mendekatkan masyarakat, terutama generasi muda untuk peduli terhadap Cagar Budaya. Menyajikannya sebagai spot atau obyek yang wajib dikunjungi dapat dimulai dengan menata kembali lingkungannya. Pada saat berkunjung, masyarakat diharapkan tidak hanya melihat wujud fisiknya saja, melainkan juga dapat menangkap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, baik itu nilai sejarah, budaya, maupun teknologi pembuatannya. Kekaguman tentunya akan menimbulkan kepedulian. Masyarakat peduli, Cagar Budaya lestari. Ayo isi liburanmu dengan berkunjung ke Cagar Budaya. (Wardiyah)