BPPCB Jateng Membuka Asistensi Pemanfaatan Kawasan Dieng

Kawasan Dieng Kabupaten Banjarnegara merupakan kawasan yang kaya akan tinggalan budaya berupa candi-candi yang dibangun pada awal masa klasik yaitu sekitar abad ke 7. Kawasan Dieng sekarang ini juga merupakan kawasan yang dikembangkan menjadi objek wisata unggulan di Banjarnegara. Beberapa event atau kegiatan dilaksanakan dalam rangka mengiatkan kegiatan pariwisata di kawasan ini. Selain kegiatan yang di selenggarakan oleh pemerintah daerah, banyak komunitas juga menjadikan kawasan Dieng sebagai lokasi berkegiatan. Lokasi event ini sering bersinggungan dengan keberadaan kompleks candi-candi dikawasan Dieng. Beberapa lokasi yang sering dipilih adalah lokasi yang lapang dan luas yang keberadaannya tidak jauh dengan keberadaan kompleks Candi setyaki yaitu lapangan yang sekarang digunakan sebagai lapangan sepak bola. Bahkan pemanfaatan lahan untuk event ini sering sampai pada pelataran atau sangat dekat dengan keberadaan Candi. Pemanfaatan lapangan sebelah barat candi Setyaki ini perlu terus dipantau mengingat lapangan ini masuk dalam zona I dan 2.

Pemanfaatan situs untuk kegiatan massal dapat berdampak negatif pada kelestarian Cagar Budaya Komplek percandian Dieng. Event-event ini perlu dipilih dan diatur bersama agar tidak mengganggu pewarisan nilai-nilai yang ada dalam kompleks percandian Dieng dimana kawasan ini dahulunya merupakan kompleks religi yang didukung oleh atmosfer dan lingkungan pegunungan yang dipercaya sebagai tempat bersemanyamnya para dewa. Komplek percandian Dieng merupakan komplek percandian tertua di Jawa dimana bentuk-bentuk arsitektur masing-masing candi dapat menunjukkan perkembangan dari bentuk yang masih kental dengan budaya India menuju bentuk yang sangat Indonesia. Perkembangan ini dapat menunjukkan bahwa bangsa indonesia lebih percaya diri dengan budaya aslinya sendiri.

Salah satu event yang pernah memanfaatakan lahan di kompleks percandian Dieng adalah Banjarnegara rally yaitu sebuah kegiatan dengan mendatangkan beberapa komunitas mobil di area wonosobo dan Banjarnegara. Kegiatan ini diikuti oleh 200 mobil dari berbagai merk sebagai identitas sebuah club atau komunitas. Kegiatan rally ini start di Banjarnegara dan berakhir atau finish di Kompleks percandian Dieng. Untuk mengurai dampak negatif, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah memberikan masukan kepada panitia penyelenggara. Berdasar hasil survey dan pemantauan lapangan :

  1. Mobil peserta tidak diperbolehkan masuk dalam kompleks percandian Dieng
  2. Mobil biasa diparkir di areal parkir yang sudah tersedia dan di sepanjang jalan kawasan Dieng
  3. Puncak acara di pilih dengan memperhatikan batas situs
  4. Jenis acara dipilih disesuaikan dengan nilai yang ada dalam kompleks percandian Dieng

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah terus akan membuka asistensi bagi komunitas, instansi, dan masyarakat yang berkeinginan memanfaatankan kawasan Dieng maupun kawasan Cagar Budaya seluruh Jawa Tengah.