Kota Salatiga sejak jaman kolonial dihuni oleh penduduk yang berasal dari beragam latar kebudayaan. Salah satu latar belakang kebudayaan tersebut adalah kebudayaan etnis tionghoa. Latar belakang kebudayaan ini dapat diketahui dari gaya arsitektur bangunan-bangunan rumah tinggal.
Hal yang cukup menarik di Kota Salatiga khususnya pada bangunan rumah tinggal etnis tionghoa adalah adanya berpaduan gaya arsitektur. Perbaduan ini dapat tercermin pada bangunan rumah tinggal yang beralamat di Jl. Semeru. Ciri-ciri yang menonjol pada bangunan ini adalah pada atap yang menggunakan atap pelana. Selain itu pada bubungan/facade depan terdapat ornamen-ornamen khas eropa yang berkembang pada saat itu. Pada facade depan juga terdapat tulisan Anno 1912.
Perpaduan gaya terletak pada bentuk atap pelana dimana bentuk ini merupakan gaya khas arsitektur cina dan ornamen pada facade depan. Bangunan ini juga merupakan salah satu dari dua bangunan yang memiliki elemen entablature. Bangunan ini merupakan salah satu bukti fisik pecinan di Kawasan Kepatihan pada masa kolonial. Sudah selayaknya bangunan ini tetap dilestarikan.
