You are currently viewing Bangunan Kolonial, Sebuah Renungan Pelestarian

Bangunan Kolonial, Sebuah Renungan Pelestarian

Bangunan Tinggalan Belanda atau yang juga sering kita sebut bangunan kolonial masih banyak dijumpai di wilayah Jawa Tengah. Tidak dapat dipungkiri bahwa bangunan-bangunan ini mengingatkan kita akan masa-masa penjajahan yang penuh derita. Masyarakat mungkin juga bertanya-tanya, mengapa kita harus melestarikan tinggalan penjajah ini sebagai Cagar Budaya. Mari kita renungkan bersama-sama dan mencoba menemukan jawabannya. Pastilah ada pelajaran-pelajaran yang bisa kita dapat dari bangunan-bangunan ini.

Jawa Tengah kaya akan tinggalan bangunan kolonial yang merupakan aset budaya bangsa Indonesia. Berbicara tentang sebuah bangunan, pendiriannya pastilah tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, fungsi dan kondisi sosial politik di wilayah bangunan itu didirikan. Bangunan kolonial di Jawa Tengah telah menginspirasi kita bagaimana mengatasi iklim tropis Indonesia dan diselaraskan dengan fungsi bangunan itu sendiri. Inspirasi ini banyak tercermin dalam bentuk bangunan yang cenderung terbuka, didukung oleh elemen-elemen pada bangunan seperti, jendela lebar, pintu tinggi, ketinggian lantai. Semua elemen ini dibungkus menjadi sebuah kesatuan karya arsitektur yang berseni. Ide bangunan terbuka ini sebenarnya bermula dari bangunan tradisional Jawa yang ada lebih dulu. Selain itu, bangunan kolonial di Jawa Tengah juga telah membentuk karakter kita. Pembagian ruang-ruang di dalam bangunan kolonial telah mengenalkan arti privasi kepada kita yang tidak ditemukan pada rumah tradisonal Jawa. Bangunan kolonial juga telah mengubah kita untuk lebih memikirkan kesehatan dengan menempatkan kamar mandi pada posisi penting di dalam rumah. Pada rumah tradisional Jawa posisi kamar mandi ini dianggap kurang penting (pakiwan).

Selain hal diatas masih banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan. Stasiun-stasiun kereta api dapat memberikan gambaran tentang potensi hasil bumi dan sistem transportasi yang effektif. Benteng-benteng militer dapat menceritakan kegigihan bangsa indonesia dalam melawan penjajah. Pabrik-pabrik gula dapat menjelaskan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia mampu menjadi negara penghasil gula bagi dunia.

Cerita-cerita ini perlu terus kita ketahui sebagai sumber inspirasi dalam membangun kejayaan bangsa Indonesia. Anak cucu kita juga harus tetap mengenang cerita-cerita ini. Untuk tetap ada dalam pikiran kita, bukti-bukti tinggalan harus tetap ada dan lestari.