You are currently viewing Pesanggrahan Ngeksi Purna Bukti Eksistenti Paku Buwana X

Pesanggrahan Ngeksi Purna Bukti Eksistenti Paku Buwana X

Pesanggrahan Ngeksi Purna sendiri terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Pada akhir abad ke- XI, Susunan Pakubuana X sering berkunjung ke pengging untuk berziarah dan beristirahat. di pengging ia beristirahan di salah satu rumah orang belanda yang bernama Van Zaaten. Merasa sangat merepotkan kemudian PB X berinisyatif untuk membuat Pesanggrahan Ngeksi Purna. Pesanggrahan Ngeksi Purna sendiri terdiri dari Masjid Ciptomulyo, Kompleks Makam Yosodipura atau juga bisa disebut dengan Astana Luhur dan Umbul Pengging.

Masjid Ciptomulya sendiri selesai dibangun pada tanggal 14 Jumadilakhir tahun 1839 Jawa atau 1908 M. menurut cerita masjid ini merupakan masjid pindahan dari Jamaah  masjid Karangduet yang didirikan oleh R.T. Padmanegara. Masjid Ciptomulya terdiri dari, Ruang utama, Pawestren, Ruang Perlengkapan, Ruang Tempat Tinggal Juru Kunci Masjid, Ruang Taman Kanak-Kanak dan Serambi.

Makam Astanah Luhur, makam ini teretak dibelakang masjid Ciptomulya. Sedangakan makam ini selain digunakan sebagai tempat pemakaman para pujangga kraton makam ini juga digunakan sebagai pemakaman umum. makam terdiri dari:

  1. Cungkup Makam R.Ng Yasadipura I, makam ini terletak di bangunan utama dan terdapat di tengah. Selain makam R.Ng Yasadipura I dalam makam ini juga terdapat 13 bangunan makam keluarga dari R.Ng Yasadipuran I.
  2. Cukup Makam R.Ng Yasadipura II, makam ini terletak paling belakang yang berdampingan dengan makam istrinya. Pada kompleks makam ini terdapat 4 makam yang berada di tataran ke dua dan terdapat 6 makam yang beada di bagian tatara terbawah.
  3. Cukup Makam R.Ng Yasadipura III, makam ini terdapat disebelah selatan yang memiliki atap yang berbentuk limasan pacul gawang yang ditutup dengan Genteng. Selain itu terdapat 4 buah makam dan kondisinya tidak terawat.

Umbul Pengging, merupakan sebuat yang diberikan kepada ketiga umbul yang terdiri dari:

 

Umbul Temanten, merupakan kolam yang berukuran 33x24m. mulanya kola mini terdapat 2 buah namun kemudian oleh PBX disabda menjadi satu.

Umbul Ngabean, umbul ini dibangun khusus untuk tempat mandi Putra-putri dan Kerabat Raja Surakarta. Umbul ini berbentuk lingkaran yang memiliki diameter 26 m.

 

Umbul Bakti Dhudha, dinamakan demikian dikarenakan di umbul ini hiduplah seekor kura-kura jantan dan tidak memiliki pasangan. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12x8m dan pada sisi barat terdapat buisbeton berdiameter 80 cm sebagai tanda sumber mata air.

(Disarikan oleh Arum Asti Utami)