Lebih dari 200 anak yang merupakan perwakilan dari Sekolah Menengah Atas se Solo Raya berkunjung ke Candi Sewu dan Candi Plaosan 07/09/2017. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari Lawatan Sejarah 2017 yang kali ini mengusung tema “Menggali Kearifan Sejarah Mataram sebagai Bentuk Citra Kebangsaan”. Selain siswa, kunjungan ini juga diikuti oleh guru MGMP Sejarah Solo Raya.
“Kegiatan ini merupakan sarana untuk mengenalkan peninggalan Mataram Kuno yang syarat akan nilai-nilai sejarah kepada murid-murid” ujar Sasmita salah satu guru pendamping. Candi pertama yang dikunjungi adalah Candi Sewu yang merupakan candi yang juga termasuk dalam warisan dunia. Peserta lawatan berkesempatan menonton film “Monumen Agung di Lembah Para Dewa”, mengunjungi Studio Pemugaran Manjusri Grha dan ke kompleks Candi Sewu.
Candi Plaosan adalah tujuan lawatan selanjutnya. Para siswa dan guru berkesempatan untuk melihat secara langsung kemegahan Candi Plaosan.
Rangkaian kegiatan lawatan Sejarah ini didampingi oleh staf publikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Selain mendapat penjelasan dari pendamping dari BPCB Jawa Tengah, para peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan pelaku-pelaku pemugaran seperti pencari batu dan juru pugar. “Para siswa kita kenalkan karakter-karakter Luhur nenek moyang Bangsa Indonesia melalui candi” jelas Putu, staf publikasi BPCB Jateng. ” Toleransi, gotongroyong, kegigihan, tolong menolong, religius, kejeniusan, kecermatan adalah beberapa karakter yang menonjol dibalik pembangunan sebuah candi” tambahnya.
Saat pendidikan karakter mulai dicanangkan dan dianggap penting, keberadaan cagar budaya seperti candi-candi dapat dijadikan sumber inspirasinya. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah membuka pintu lebar untuk sekolah-sekolah dalam rangka mendidik siswa-siswa tercinta. Tengoklah candi-candi kita, disana banyak kita temukan karakter-karakter luhur bangsa Indonesia.
