Ilustrasi Peran Perempuan Pada Figur Arca
ArcaBerdasarkan uraian pada artikel sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan penggambaran peran perempuan dan laki-laki dalam bentuk dan jumlah arca. Sosok perempuan digambarkan tidak sebanyak laki-laki, dan kebanyakan perempuan diarcakan bersama dengan anak dan laki dewasa atau mencerminkan suatu keluarga, dan tidak menunggang hewan.
Pembuatan arca megalitik Pasemah dilihat dari perspektif perempuan baru dapat dicapai dari segi aspek identifikasi, belum menjangkau pada aspek yang luas mengingat sifat data arkeologi itu sendiri yang terbatas baik kuantitas maupun kualitasnya. Aspek-aspek tersebut masih terbatas pada: bagaimana sosok perempuan direpresentasikan dalam praktek budaya melalui material culture nya pada budaya megalitik Pasemah, dalam konteks apa representasi perempuan ditempatkan dilihat dari keletakannya di dalam ruang. Hal lain yang masih perlu dikaji pada tahapan berikutnya adalah mengapa ada perbedaan representasi perempuan dan laki-laki secara kuantitas seperti yang digambarkan pada arca-arca megalitik Pasemah. Representasi perempuan yang digambarkan pada arca megalitik Pasemah sebagai ‘material culture’ baru pada tahap awal, dan tampaknya tidak sebanyak penggambaran arca laki-laki, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai pola keletakan dengan temuan megalit lainnya dan pada ruang apa arca tersebut ditempatkan sehingga gambaran peran peran perempuan dapat lebih kelihatan.
Kajian lain yang juga perlu dilakukan adalah kajian etnoarkeologi berperspektif gender pada masyarakat pasemah untuk mendukung pemahaman peran perempuan pada masyarakat Pasemah. Hal ini juga dapat menambah tinjauan terhadap riwayat perkembangan wacana tentang perempuan serta dampaknya untuk ilmu arkeologi dan prospeknya dalam penelitian arkeologi.
(ditulis oleh: Nasruddin, artikel ini telah dipublikasikan dalam buku “Megalitik Pasemah: Penanda Zaman Selaras Alam“)
Bersambung