Lempeng Beraksara, Gumpung
Lempengan emas ini terbuat dari emas memiliki permukaan pipih dan terdapat tulisan dengan huruf Jawa Kuno pada salah satu permukaan. Artefak ini berukuran panjang 4,2 cm, lebar 1,9 cm dan…
Lempengan emas ini terbuat dari emas memiliki permukaan pipih dan terdapat tulisan dengan huruf Jawa Kuno pada salah satu permukaan. Artefak ini berukuran panjang 4,2 cm, lebar 1,9 cm dan…
Artefak hewan yang ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Muarajambi ini, berbentuk seekor anjing dalam posisi duduk dengan keempat kaki dilipat. Bahan dari artefak ini terbuat dari porselin warna putih krem…
Cepuk ini ditemukan pada saat pemugaran Kompleks Candi Gumpung, Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Cepuk atau wadah yang terbuat dari emas. Cepuk ini masih utuh, tanpa hiasan atau ukiran. Cepuk ini…
Keramik ini diperkirakan berasal dari Dinasti Song, dugaan ini diperkuat dari ciri yang dimiliki artefak yang memiliki ukuran diameter 6,7 cm. Dilihat dari cirinya, keramik ini berupa botol batuan warna…
Lempengan emas ini ditemukan pada tahun 1998 pada saat pemugaran Candi Gedong I, Kawasan Percandian Muarajambi. Lempeng bertulis ini telah didaftarkan inventarisasi tahun 2010 dengan nomor inventaris : INV. 3/DJB/MJB/MJI-01/10. Lempengan…
Lempengan ini ditemukan pada tahun 1988 pada saat pemugaran Candi Tinggi, Kawasan Percandian Muarajambi. Lempeng bertulis ini telah didaftarkan inventarisasi tahun 2010 dengan nomor inventaris : INV.3/DJB/MJB/MJI-02/10 Lempengan ini terbuat dari…
Gaya seni arca Candi Gumpung ini mirip dengan arca Prajnaparamitha dari Candi Singhasari di Jawa Timur yang dianggap sebagai arca terindah sehingga arca ini kemungkinan berasal dari periode yang sama…
Kendi berbahan batuan berporselin warna putih keabuan, berglasir warna abu-abu dengan bercak-bercak kecoklatan. Badan berbentuk bulat dengan permukaan dicungkil berupa garis vertikal, leher panjang dan bagian mulut, tangkai patah dan…
Candi Astano, Kawasan Cagar Budaya Muarajambi Candi Astano dikelilingi parit buatan berbentuk temu gelang. Bangunan induknya berdenah persegi dua belas dan diperkirakan pembangunannya dilakukan dalam 3 tahap. Bangunan pertama sebagai…
Kawasan Cagar Budaya Muarajambi mulai menjadi perhatian sejak 1820, setelah terkubur berabad tahun lamanya. Pada saat itu S.C. Crooke, seorang perwira kehormatan bangsa Inggris dalam sebuah lawatannya ke Hindia Timur…