Keunikan Rumah Batu Olak Kemang
Rumah Batu Olak Kemang selalu menjadi buah bibir dan perhatian masyarakat di Jambi, khususnya Seberang Kota Jambi. Rumah Olak Kemang merupakan bangunan lama yang terdiri dari dua lantai. Rumah yang menjadi kediaman Said Idrus bin Hasan Al Djufri (Pangeran Wiro Kusomo) ini memiliki ciri khas berupa arsitektur bangunan yang dipadu dari tiga unsur kebudayaan, yaitu lokal, cina dan eropa. Unsur arsitektur lokal dari Bangunan Rumah Batu OLak Kemang dapat dilihat dari bangunan yang berupa rumah panggung. Ciri bangunan ini merupakan ciri khas dari bangunan rumah-rumah yang ada di Seberang Kota Jambi, fungsi bangunan panggung ini bertujuan untuk mengantisipasi luapan air sungai Batanghari yang selalu terjadi setiap tahunnya.
Pengaruh unsur cina pada bangunan Rumah Batu Olak Kemang dilekatkan pada bentuk atap, gapura dan ornamen-ornamen berbentuk naga, awan, bunga dan arca singa. Gapura bangunan ini, dahulunya langsung berhadapan dengan sungai Batanghari. Setelah melewati gapura ini, ornamen naga, awan dan bunga dapat langsung terlihat pada bangunan depan rumah ini.
Unsur eropa pada bangunan Rumah Batu Olak Kemang terlihat dari tiang-tiang panggung dari bahan bata dan semen berbentuk pilar menyangga bangunan di atasnya. Pada lantai bawah dilapisi ubin terakota sedangkan pada lantai kedua berupa papan kayu. Kedua lantai ini dihubungkan dengan tangga semen seperti layaknya tangga rumah bertingkat yang banyak dipakai pada bangunan indis.