Hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo menyebutkan kondisi bangunan cagar budaya Tambi dan Buho saat ini mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan terjadi karena faktor alam dan umur bangunan. Bagian rusak pada bangunan Rumah Tambi dan Buho didominasi di bagian kerangka atap, penutup atap, dan dinding. Semua material yang digunakan berasal dari kayu dan bambu. Dari hasil kajian ini yang menjadi dasar dilakukannya pemugaran terhadap bangunan tradisional Tambi dan Buho. Letak Bangunan ini berada di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tambi dan Buho merupakan bangunan tradisional masyarakat suku lore yang ada di Sulawesi Tengah. Tambi sendiri merupakan rumah tinggal yang berarsitektur tradisional yang tersusun dengan konstruksi kayu. Kayu yang digunakan berasal dari bahan lokal setempat biasa disebut kayu bonati. Denah rumah ini berbentuk segi empat. Atap berbentuk pelana dengan material penutup atap dari daun rumbia. Di bagian atap bubungan, terdapat tanduk kerbau. Tambi hanya memliki satu ruang yang dibagi kedalam tiga bagian. Pembagian ruangan ini lebih kepada fungsi pemanfaatan ruang. Rumah Tambi digunakan sebagai tempat tinggal.
Buho atau Gampiri merupakan bangunan yang difungsikan untuk bermusyawarah dan menyimpan padi. Berukuran lebih kecil dari dari Tambi dan berbentuk segi empat. Bangunan ini agak semi terbuka dibandingkan rumah Tambi. Memiliki dua lantai. Lantai satu berada di bagian dasar atau bawah sedangkan lantai dua berada diatas dan agak tertutup.
