Gua Sutra Reregan secara administasi berada di Dusun Selakambang, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Gua Sutra Reregan merupakan gua bentukan alam yang berada di perbukitan karst. Untuk menuju Gua Sutra Reregan dapat ditempuh dengan berjalan kaki dengan waktu ± 10 menit dari pintu gerbang masuk yang berada di jalan desa.
Penamaan Gua Sutra Reregan yang diberikan oleh masyarakat sekitar memiliki arti “gua rentetan atau gua yang berderet” hal ini dikarenakan Gua Sutra Reregan adalah pintu masuk utama untuk menuju ke gua-gua lainnya yang berada di sekitarnya. Gua Sutra Reregan ini memiliki dua buah mulut gua yang menghadap ke arah barat dan arah timur. Ukuran mulut gua yang berada di sebelah barat memiliki lebar ± 8,44 meter dan tinggi ± 21,88 meter, sedangkan mulut gua sebelah timur memiliki ukuran lebar ± 12,66 meter dan tinggi ± 7,23 meter. Selain itu Gua Sutra Reregan juga memiliki panjang gua sekitar ± 56,58 meter.
Letak Gua Sutra Reregan di kelilingi oleh areal perkebunan masyarakat dengan kondisi dalam gua tersebut terdapat banyak bongkahan-bongkahan batuan bekas reruntuhan gua yang terkonsentrasi pada dinding sebelah utara, lantai gua sedikit licin karena masih banyaknya tetesan-tesean air dari atap gua, dinding-dinding gua memiliki tektur yang begelombang dan tidak rata. Selain itu, di dalam gua juga terdapat ornamen-ornamen gua yang biasa ditemukan yaitu berupa stalaktit, stalakmit, dan sinter atau pilar.
Berdasarkan hasil survey permukaan tanah yang dilakukan oleh tim BPCB Banten, ditemukan adanya gejala temuan arkeologis yakni sebuah alat batu dari jenis bahan batuan obsidian; temuan Kjokkenmoddinger (sampah dapur dalam bahasa Denmark), sampah dapur ini berupa tumpukan fosil kulit kerang dan siput; dan temuan tulang hewan. Berdasarkan hasil temuan-temuan di atas diduga dahulunya Gua Sutra Reregan merupakan gua hunian dari masa prasejarah.