Upaya pelestarian yang selama ini dilakukan masih dominan dilakukan oleh pemerintah tanpa melibatkan masyarakat setempat. Masyarakat merupakan salah satu stakeholder yang secara tidak sadar dapat merusak serta mengubah kondisi lingkungan asli kompleks gua tersebut, karena tidak adanya ikatan dan rasa memiliki terhadap sumberdaya arkeologis di lokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat strategi pencegahan kerusakan gua–gua prasejarah di Kompleks Gua Prasejarah Bellae dengan melibatkan masyarakat sebagai salah satu bagian dari stakeholder, sehingga dapat mencegah dan mengatasi kerusakan yang terjadi selama ini. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan kelestarian gua-gua prasejarah dan lingkungannya yang beriringan dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang meliputi studi pustaka, observasi, wawancara dan Fokus Group Discussion (FGD). Analisis data meliputi analisis faktor-faktor penyebab kerusakan dan kepentingan stakeholder. Tahapan terakhir adalah perumusan bentuk keterlibatan masyarakat dalam kegiatan konservasi. Berdasarkan perolehan data tentang apresiasi dan posisi, kepentingan dan keinginan masyarakat, maka dapat dirumuskan bentuk konservasi berbasis masyarakat yang mengedepankan masyarakat sebagai pemangku kepentingan.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tingkat kerusakan yang terjadi pada kompleks Gua Prasejarah Belle disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Faktor manusia yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh instansi pemerintah seperti pembuatan jalan setapak dan aktivitas juru pelihara, kegiatan peneliti, aktivitas masyarakat sekitar Kompleks Gua Prasejarah Bellae yang meliputi penebangan pohon, pemanfaatan lahan dan gua, serta kebakaran lebih memiliki dampak negatif terhadap kelestarian gua-gua prasejarah di Bellae. Ancaman yang diprediksi akan terjadi yaitu penambangan gamping dan marmer. Kerusakan yang terjadi akibat aktivitas manusia ini menunjukkan belum adanya kepedulian masyarakat Bellae terhadap tinggalan arkeologis beserta lingkungannya. Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat Bellae sangat minim, namun masyarakat Bellae memiliki keinginan untuk terlibat dalam upaya pelestarian yang dilakukan di Kompleks Gua Prasejarah Bellae.
Artikel selengkapnya silahkan unduh disini