Senin (8/5/2017) Balai Konservasi Borobudur menggelar Seminar Prakajian 2017 yang akan berlangsung dari tanggal 8-10 Mei 2017 di LPMP Yogyakarta. Seminar pra kajian ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dan saran dari para narasumber dan peserta seminar sebelum kajian konservasi cagar budaya dimulai. Seminar mengundang peserta dari berbagai instansi seperti BPCB Yogyakarta, BPNB Yogyakarta, BPCB Bali, BPCB Makassar, Balar Yogyakarta, UGM, Dinas Kebudayaan Magelang dan beberapa instansi lainnya.
Terdapat 8 judul kajian konservasi cagar budaya yang akan dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur, antara lain:
1. Kajian Konservasi Tradisional Menurut Tinjauan Naskah Kuno
2. Kajian Konservasi Gua Gajah
3. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Sumba pada Perancangan dan Konservasi Rumah Adat serta Ketahanannya terhadap Gempa
4. Kajian Penanganan Konservasi Candi Mendut
5. Kajian Intensitas Suara terhadap Bangunan Cagar Budaya Berbahan Batu
6. Kajian Konservasi Cagar Budaya Kayu Menggunakan Asap Cair Tahap II
7. Kajian Konservasi Benteng Bau-Bau
8. Kajian Penataan Vegetasi Kawasan Borobudur (Jenis dan Konteks Penggambarannya pada relief Candi Borobudur dan Candi Mendut)
Dalam sambutannya, Marsis Sutopo menyampaikan bahwa melaksanakan kajian merupakan salah satu tugas dan fungsi Balai Konservasi Borobudur dan seminar prakajian ini adalah salah satu tahap pelaksanaannya. Kajian-kajian tersebut nantinya dapat menghasikan metode/teknik pelestarian cagar budaya yang bisa diaplikasikan sesuai kebutuhan konservasi yang makin berkembang seiring zaman. Selain itu, hasil dari kajian diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru untuk konservasi di Indonesia dan mampu menyelesaikan permasalahan secara cepat.