You are currently viewing Workshop Komunikasi Internal YGC

Workshop Komunikasi Internal YGC

Workshop Komunikasi Internal YGC

Minggu (26/01/2020) Untuk menambah pengetahuan pengurus dan anggota tentang komunikasi internal dalam sebuah organisasi, Young Guardian Club (YGC) Borobudur menyelenggarakan Workshop Komunikasi Internal di Balai Konservasi Borobudur. Diharapkan melalui workshop ini YGC Borobudur dapat menjadi sebuah organisasi yang lebih baik dan mampu  memberi efek positif pada lingkungan sekitarnya, khususnya dalam hal pelestarian budaya.

Workshop Komunikasi Internal YGC
Workshop Komunikasi Internal YGC

Dalam workshop dipaparkan beberapa materi tentang Komunikasi antara lain Kenapa komunikasi itu penting, Jenis komunikasi (internal, eksternal), Gaya komunikasi (verbal vs non verbal), Listening Skills, Alat Komunikasi (online vs offline). Selain itu juga Analisa SWOT Komunikasi Komunitas, Workshop : Menyusun Panduan Komunikasi, Energizer : Cari Persamaan, Konsensus, dan diakhiri dengan evaluasi workshop.

Melalui workshop ini diharapkan pengurus dan anggota komunitas YGC dapat memahami komunikasi secara umum, memahami komunikasi dalam lingkup sebuah organisasi, YGC memiliki panduan komunikasi internal yang dapat diturunkan ke angkatan selanjutnya, dan lebih berkembang dengan program kerja lebih variatif.

Kegiatan workshop ini merupakan kerjasama Komunitas Young Guardian Club (YGC) Borobudur, Gerakan Kerelawanan (GREAT) Indonesia, dan Balai Konservasi Borobudur. YGC atau Young Guardian Club sendiri merupakan sebuah organisasi bagi remaja usia dibawah 18 sekitar Borobudur untuk melakukan kegiatan kerelawanan yang berkaitan dengan situs warisan dunia, khususnya Kompleks Candi Borobudur dan kebudayaan lokalnya. Ide awal pembentukan YGC adalah bahwa pemuda dapat berpartisipasi aktif dalam usaha pelestarian budaya dan warisan dunia. Dalam hal ini adalah Borobudur serta potensi seni budaya masyarakat lokalnya. Selain itu, sesuai dengan konvensi World Heritage yang juga telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia, bahwa pelestarian warisan dunia harus melibatkan seluruh pihak, maka pemuda sudah seharusnya menunjukan peran lebih di masyarakat. Diharapkan peran tersebut dan bisa menginspirasi pemuda sebayanya di wilayah lain di Indonesia maupun dunia untuk melakukan hal yang sama.